Berkat karena Pandemi

0
278 views
Ilustrasi - Serius mempersiapkan perkawinan. (Ist)

Renungan Harian
Sabtu, 1 Januari 2022
HR Santa Maria Bunda Allah
Bacaan I: Bil. 6: 22-27
Bacaan II: Gal. 4: 4-7
Injil: Luk. 2: 16-21
 
ROMO, kami sejak pertengahan tahun 2019 sudah mempersiapkan perkawinan. Kami merencanakan akan menikah pada bulan Juli.

Menjelang akhir tahun 2019 kami sudah 70 persen selesai dengan persiapan. Gedung, katering, pakaian pengantin dan beberapa hiburan semua sudah kami bayar DP-nya. K

ami sudah lega, karena persiapan berkaitan dengan pesta sudah beres, tinggal kami mempersiapkan diri berkaitan dengan sakramen perkawinan.

Tapi semua berantakan karena covid-19. Saat itu rasanya kami seperti orang yang sudah melayang dan kemudian dihempaskan; untuk beberapa saat kami tidak bisa berpikir lagi.
 
Keluarga kami bertemu untuk membicarakan bagaimana tentang perkawinan kami.

Ada pergulatan berkaitan keinginan untuk perkawinan yang dirayakan dan hal yang penting adalah pemberkatan.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhir kami dan keluarga memutuskan untuk menunda perkawinan kami tahun depan, dengan harapan semua akan menjadi lebih baik.
 
Memasuki tahun 2021, kami punya harapan besar bahwa tahun yang baru semua akan menjadi lebih baik dan kami bisa menyelenggarakan upacara dan pesta perkawinan sebagaimana yang kami impikan.

Namun memasuki tahun 2021 tidak seperti yang kami harapkan. Pandemi belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir, bahkan beberapa tempat masih menunjukkan situasi yang cukup parah.

Situasi menjadi semakin sulit karena calon isteri saya mengalami PHK karena perusahaan tempat dia bekerja gulung tikar.
 
Romo, situasi sulit bukan pertama-tama masalah ekonomi tetapi hubungan kami. Sejak calon isteri saya di PHK dia menjadi amat sensitif. Sedikit-sedikit tersinggung dan marah.

Awalnya saya mencoba mengerti dan bisa menghadapai dia, tetapi lama kelamaan saya tidak tahan juga. Akibatnya kami sering ribut; sesuatu yang tidak pernah terjadi selama ini.

Dalam situasi seperti itu sempat terpikir dalam diri saya: “Benarkah saya akan menikah dengan orang ini? Kalau keributan selalu terjadi dan ternyata saya tidak bisa mengerti dia, apakah mungkin saya hidup dengan dia selama hidup saya?”

Ternyata pemikiran seperti itu juga terjadi dalam diri calon isteri saya.
 
Puji syukur Romo, situasi itu membuat kami berani jujur dan bicara satu sama lain. Dengan demikian kami bisa lebih mengerti, lebih mengenal dan bisa saling mendukung satu dengan yang lain.

Oleh karena itu romo, kami sekarang jauh lebih siap untuk melangkah dalam hidup perkawinan.

Situasi sulit yang membuat kami terhempas ternyata memberikan berkat yang luar biasa bagi kami. Di saat kami terhempas dan hampir menyerah, ternyata rahmat Tuhan justru hadir dengan luar biasa,” calon pengantin bercerita tentang kesiapannya.
 
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Kitab Bilangan: “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia.”
 
Selamat Tahun Baru. Semoga rahmat Tuhan selalu melimpah seperti cahaya matahari yang selalu bersinar. Berkah Dalem.
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here