Selasa, 11 Januari 2022
1Sam. 1:9-20.
Mzm: 1Sam2:1.4-5.6-7.
Mrk. 1:21b-28
SULIT untuk dijelaskan dengan logika. Adanya campur tangan yang ilahi sering kali mengubah yang sulit menjadi mudah, yang berat menjadi ringan, yang gelap menjadi terang.
Dengan cara yang kadang hanya bisa kita batinkan, Allah bekerja dan memberikan pendampingan kepada kita.
“Saya merasa selalu tidak nyaman, setiap anak gadisku pergi dengan cowoknya,” kata seorang ibu.
“Saya selalu was-was dan inginnya dia cepat pulang dan tidak lama-lama pergi bersama dia,” lanjutnya.
“Saya tidak melarang, namun selalu ada suatu yang kurang nyaman di perasanku setiap memandang wajah lelaki itu,” ujarnya.
“Meski demikian, saya selalu berusaha menyembunyikan perasaanku, supaya anakku tidak terbebani,” ujarnya lagi.
“Ibu, maafkan saya yang selalu membuat ibu kuatir,” kata anakku suatu hari.
“Saya hanya ingin ibu merestuiku,” lanjutnya.
“Ibu merestuimu dan akan selalu berdoa bagimu dan siapa pun yang menjadi pilihanmu,” kataku.
“Saya kadang merasa takut dan ragu, apakah dia sungguh lelaki yang dikarunuiakan Tuhan sebagai pendampingku,” sahut anaknya.
“Saya tidak ingin gagal dan salah pilih bu,” lanjut anak itu.
“Kekuatiran ibu dan keraguan anak itu terjawab, sebulan sebelum pernikahan. Ada umat yang memberitahu pastor paroki bahwa lelaki itu sudah menikah dan punya anak isteri,” kisah ibu itu.
Sudah banyak tanda-tanda yang ditunjukkan pada ibu idan anaknya, namun karena mereka terbuai oleh pikiran dan kerinduan masing-masing hingga tidak mendengarkan suara roh Allah yang berbisik di hati mereka.
Allah melalui berbagai cara akan menunjukkan bimbingan-Nya kepada mereka yang percaya kepada-Nya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengarkan demikian.
“Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti Ahli-ahli Taurat
Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”
Tuhan itu berkuasa, hingga Dia tahu segala sesuatu yang terjadi bahkan yang belum terjadi.
Kita perlu belajar lebih peka dan rendah hati untuk memahami apa yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita.
Dia berkuasa mengubah ketidakpastian menjadi sebuah keyakinan.
Kuasa Yesus selalu terarah kepada kita, murid-Nya.
Ia menyampaikan Kabar Baik kepada kita dan Dia pun memerintahkan roh-roh jahat keluar dari diri Kita.
Dia menyembuhkan kita, sehingga kita tidak mudah terpengaruh, terperangkap dan berpaling ke kuasa-kuasa lain, apa pun kuasa di dunia ini.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku bisa menangkap kuasa Allah yang bekerja dalam hidupku?