Bacaan 1: 2Sam 11:1-4a. 5-10a. 13-17
Injil: Mrk 4:26-34
SEBAGAI ciptaan Allah, manusia hanya bisa menguasai alam dalam arti pengelolaannya. Namun ia tidak punya kontrol atas proses yang terjadi.
Bahkan manusia tidak pernah bisa memperhatikan proses yang terjadi. Seluruh proses yang terjadi di alam semesta ini hanya Allah-lah yang punya kuasa mengaturnya.
Manusia diberikan anugerah akal dan budi untuk memahami proses yang terjadi. Sehingga dengan memahami proses tersebut, manusia menjadi “rekan sekerja Allah”.
Dengan akal budinya, manusia paham bagaimana tanaman padi bisa tumbuh berkembang dari menabur benih, merawat pengairan, pupuk hingga panen.
Namun Allah yang melakukan proses pertumbuhannya sejak dari benih hingga siap di panen. Manusia tidak bisa memperhatikannya secara detail.
Itulah perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus untuk menjelaskan Kerajaan Allah. Seseorang saat dibaptis adalah benih yang mulai ditanam, lalu iman berproses hingga menggambarkan Kerajaan Allah.
“…benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.”
Iman akan berproses dan berkembang sesuai yang dikehendaki-Nya. Jadi, manusia diharapkan menjadi “rekan sekerja Allah” dalam membangun imannya.
Daud semestinya pergi berperang seperti kebiasaan bangsa Israel saat pergantian tahun. Namun ia memilih tinggal di istananya di Yerusalem.
Sebab itu datanglah pencobaan setan baginya, saat melihat Betsyeba mandi.
Dosa pokok mulai bergulir dalam dirinya, mulai dari nafsu seksual, kebohongan (publik) lalu berakhir dengan perencanaan pembunuhan Uria secara tidak langsung.
Daud semestinya menjadi “rekan sekerja Allah”, membasmi bangsa Amon yang menempati sisi Timur Sungai Jordan (sekarang Jordania), dengan kota utamanya Raba (Rabat-Amon), yang sekarang menjadi lokasi kota Amman, Ibukota Jordania.
Dosa bangsa Amon adalah melarang bangsa Israel melintasi wilayah mereka, saat bangsa itu keluar dari Mesir (Kitab Keluaran). Mereka juga menjadi problem kemurnian bangsa Yahudi, karena perkawinan campurnya.
Pesan hari ini
Segala yang terjadi di dunia dan dimiliki manusia adalah anugerah-Nya. Manusia hanyalah “rekan sekerja Allah”, ia tidak punya kontrol atas proses yang terjadi.
Saat manusia tak bisa menguasai pencobaan, maka dosa pokok bergulir dengan cepat.
“Setiap manusia dikasihi oleh Allah Bapa. Tidak seorang pun dilupakan, karena setiap nama ditulis di dalam hati Tuhan yang baik.”