Pelita Hati: 10.02.2022 – Beriman Teguh dan Tangguh

0
863 views

Bacaan: 1Raj. 11:4-13, Markus 7:24-30

Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Sahabat pelita hati,

SALAH satu kalimat kunci dan penting dalam pelita sabda hari ini adalah “Karena kata-katamu itu, sekarang setan itu sudah keluar dari anakmu.” Itulah sabda Yesus saat mengabulkan permohonan seorang perempuan Yunani dari bangsa Siro-Fenisia ini. Hanya berkat jawaban kata-kata saja maka Tuhan bertindak melakukan mujizat.  Ketika perempuan Siro-Fenesia yang nota bene bukan Yahudi ini memohon penyembuhan bagi anaknya yang kerasukan setan, Tuhan menjawab: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Sebuah jawaban yang mengandung hinaan dan pelecehan. Tetapi perempuan itu justru menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak”. (Mrk 7:27-28). Berkat kata-kata ini hati Tuhan pun luluh. Tuhan melihat betapa besar iman perempuan itu. Ia tidak mundur dan menyerah walau ‘direndahkan’ oleh Tuhan. Perempuan itu sungguh gigih untuk mendapatkan berkah. Dengan kata lain Tuhan melihat perempuan ini sungguh militan. 

Sahabat terkasih, 

Militansi iman seperti inilah yang sesungguhnya dibutuhkan oleh umat beriman terutama di zaman yang penuh tantangan ini. Kita tidak menjadi umat yang biasa-biasa tetapi harus luar biasa alias memiliki ketangguhan dan siap membela dan menegakkanniman. Siap untuk tegak berdiri dan melangkahkan kaki dalam kancah hidup beriman. Semoga kita dapat meneladan ketangguhan dan keteguhan hati perempuan Siro-Fenesia ini. Tak mundur dan putus asa jika menghadapi tantangan kehidupan. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Di sini taman di sana taman,
rasa hati segar dan nyaman.
Harus tegar dan teguh beriman,
di tengah arus tantangan zaman.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here