Tak Ada Makanan Haram bagi Orang Kristiani

0
515 views
Ilustrasi: Bagi Yesus, yang terpenting adalah apa yang ada di hatimu. (Ist)

Bacaan 1: 1Raj 10:1-10
Injil: Mrk 7:14-23

HARAM adalah suatu label untuk menyebut kegiatan atau makanan dilarang sangat keras dilakukan atau dikonsumsi menurut kaidah agama. Jika melanggar, maka konsekuensi logisnya adalah dosa.

Sedangkan najis adalah sesuatu yang kotor dan menyebabkan terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah.

Masing-masing agama tentu punya aturan tersendiri tentang hal tersebut.

Tentu banyak umat Kristiani yang bingung saat membaca Kitab Suci mulai dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru.

Sebab dalam Perjanjian Lama tertulis aturan tentang makanan yang diharamkan Allah (Im 11). Dan hal ini dilaksanakan secara ‘keukeuh’ oleh orang-orang Farisi.

Tentu saja di dalam Perjanjian Lama, Allah punya maksud tentang ke-haram-an tadi. Allah ingin mendidik bangsa Yahudi menjadi umat yang taat dan kudus.

Namun dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus telah memperbaharui aturan tentang haram dan najis tersebut.

“Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?”

Yesus menegaskan bahwa ke-haram-an bersumber dari hati manusia dan bukan sesuatu yang masuk ke mulut.

Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.

Yesus menambahi:

“Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Saat hati memproduksi pikiran, perkataan dan perbuatan yang jahat di mata Allah, itulah najis.

Atas dasar Hukum Kasih, Yesus membaharui hal ke-haram-an dan kenajisan ini. Tidak ada hubungannya dengan makanan namun hatilah yang menentukan.

Sebagai orang non Yahudi yang dianggap najis, Ratu Syeba tidak canggung dan merasa haram berkunjung ke Yerusalem ke istana Raja Salomo.

Ia bahkan belajar banyak dari Raja Salomo.

“Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu!”

Demikian kata Ratu Syeba.

Pesan hari ini

Haram dan najis yang sesungguhnya berasal dari hati manusia bukan dari makanan.

“Berjuanglah menindas segala hawa nafsu dan teguhkanlah hatimu hanya kepada Yesus Kristus. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here