4 Juni 2012: Setahun “Sesawi.Net” Meretas Jejak

0
1,559 views

JALAN panjang meretas lahirnya Sesawi.Net bolehlah kami ringkas dalam satu hentakan nafas: dari idealisme Jesuit, sinergi semangat ke integritas profesional dan ketekunan.

Sekarang, perkenankan kami boleh mengurai satu per satu elemen-elemen penting itu yang akhirnya menjadikan Sesawi.Net bisa lahir.  Jadi, ini semacam catatan refleksi setahun atas terbitnya Sesawi.Net di tengah banyaknya arus informasi berita dalam format digital online.

Idealisme Jesuit

  • Meski sudah lepas jubah sebagai Jesuit dan secara organik juga tidak lagi menyebut diri Jesuit, namun dalam diri para mantan Jesuit ini masih tetap mengusung spiritualitas Jesuit. Apa yang kami pernah dapat sebagai bagian integral pendidikan Jesuit melalui  Latihan Rohani 30 Hari dalam Retret Agung  tetap saja membekas kuat di dada.
  • Pertanyaannya, bagaimana tetap bisa berkarya dalam konteks pelayanan bagi Gereja, meski secara organisatoris sudah bukan lagi Jesuit?
  • Sekian tahun lamanya bergulat dalam mimpi besar ini, namun upaya mencari format kerasulan intelektual tetap saja belum ketemu. Sekali waktu, muncullah gagasan membuat website untuk Sesawi. Ini tak lain adalah nama “organisasi” baru yang mewadahi para eks Jesuit Indonesia dalam bentuk sebuah paguyuban silahturahmi.
  • Dari hasil mendokumentasikan beberapa catatan refleksi dan jejak langkah perjalanan rohani inilah, sekali waktu lantas terbersit kehendak kuat untuk mengembangkan situs resmi Sesawi ini menjadi sebuah kanal portal berita katolik.
  • Idealisme  atau lebih tepatnya spiritualitas pelayanan kerasulan intelektual  ini lalu mencari ‘pasangan’nya yakni semangat profesional untuk pengembangan karya idealisme ini. Buah persenyawaan antara spiritualitas dan semangat profesional ini akhirnya mewujud dalam bentuk cita-cita bersama.
  • Dari yang semula hanya satu orang yang punya mimpi besar, lalu muncullah beberapa orang yang punya mimpi besar yang sama. Energi  satu orang menjadi berlipat ganda  karena sinergi itu datang dari mereka yang punya spiritualitas dan semangat profesional yang sama. Awalnya satu, lalu menjadi dua, dan kemudian berkembang menjadi tiga, empat, lima, dan seterusnya.

Sinergi semangat

  •  Mimpi besar itu tak mungkin menjadi kenyataan, kalau tidak pernah diberdayagunakan.  Mimpi besar satu orang menjadi lebih dahsyat lagi, ketika mulai disinergikan dengan mimpi-mimpi besar lainnya. Melalui proses diskresi yang panjang, akhirnya lahirlah semacam kehendak bersama untuk mewujudnyatakan keinginan kerasulan intelektual tersebut melalui pewartaaan  iman katolik melalui jalur media online.
  • Perbuatan mewartakan itu dalam bahasa sehari-hari tiada lain adalah kegiatan memberitakan peristiwa. Tapi peristiwa yang mana? Melalui diskresi bersama untuk kemudian mengambil keputusan  dan lalu menyepakatinya sebagai cara bertindak dan pola pikir bersama, maka muncullah konsep mewartakan berbagai peristiwa dalam perspektif iman.
  • Berbagai peristiwa yang kita alami sehari-hari akan menjadi tak bermakna dan hilang begitu saja, ketika semua itu kita acuhkan. Sesawi.Net justru berkehendak mau mencermati aneka peristiwa itu sebagai bagian pergumulan kita untuk menjadi semakin beriman kepada Tuhan. 
  • Aneka peristiwa dicerna dalam perspektif iman katolik untuk kemudian diwartakan atau dalam bahasa sehari-harinya diberitakan. Jadi, Sesawi.Net ingin menjadi sahabat bagi semua orang beriman yang ingin memaknai lebih atas setiap peristiwa keseharian hidup. Tegasnya, Sesawi.Net ingin menjadi sahabat kita semua berbagi cerita iman.

 Integritas

  • Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras dan integritas profesi. Sungguh, Sesawi.Net ini lahir dari titik nol. Berangkat dari mimpi satu orang dan kemudian menjadi berkembang lantaran orang lain juga punya mimpi sama hingga kemudian sinergi pun lahir.
  • Ibarat bola salju yang terus menggelinding ke bawah dari titik puncak hingga kemudian bergulung-gulung menjadi sebuah kekuatan besar, maka Sesawi.Net bisa menjadi besar karena faktor sinergi semangat dan spiritualitas yang sama. Semangat dan spiritualitas ini mewujudnyata dalam pola kerja profesional dengan tingkat keseriusan dan penuh dedikasi.
  • Mengapa kami menyebut berangkat dari titik nol?  Ini sebuah metafor guna menggambarkan betapa Sesawi.Net itu betul-betul lahir dari sebuah dedikasi nyata. Bekerja keras tanpa upah sejak awal telah menjadi roh atau semangat hingga di kemudian hari lahirlah kanal portal berita katolik ini.
  • Bekerja tanpa pamrih demi sebuah nilai rohani inilah yang ingin kami beri label sebagai integritas. Menjadi lebih profesional, karena semangat itu hidup di antara teman-teman yang punya kemampuan profesional sebagai wartawan dan penulis. Kaidah-kaidah kerja sesuai tatanan kerja dan etika profesi jurnalistik tetap menjadi acuan dalam bekerja.

Ketekunan

  • Passion dan dedikasi pada gilirannya akan membuahkan ketekunan. Rasanya tak mungkin mampu melahirkan sebuah kanal portal berita hanya berangkat dari modal kapital. Kami malah memulainya bukan dari situ, melainkan dari spirit dan passion.
  • Dua hal inilah yang membuat kami bisa bertahan dalam proses jatuh-bangun untuk terus menjadikan Sesawi.Net tetap eksis. Dua nafas kehidupan itu pula yang membuat kami tetap bisa  bertekun dalam bekerja tanpa pamrih untuk sebuah cita-cita luhur yakni memaknai setiap peristiwa dalam perspektif iman.
  • Roh dan semangat tekun itu pula yang membuat para insan di balik meja Redaksi Sesawi.Net mampu bertahan dalam suka dan duka. Suka karena memang menyenangi kegiatan tulis-menulis dan memotret  dan kemudian mendapat respon positif dari khalayak pembaca. Mengalami duka manakala berbagai masalah teknis muncul dalam perjalanan waktu. Namun sekali lagi, ketekunan adalah buah Roh dan itu yang membuat daya tahan kami bisa menjadi lebih panjang.

Pada hari ulang tahun pertama Sesawi.Net ini, izinkanlah kami mengucapkan banyak terima kasih atas sumbangan tulisan, refleksi, informasi dari para pembaca sekalian. Dari tangan,  buah pikiran, dan jalinan jejaring Anda semuanya, Sesawi.Net menjadi ada dan kemudian bisa menyebar kemana-mana.

Ad maiorem Dei Gloriam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here