TERDORONG oleh getaran hati untuk membantu orang miskin dan menderita, sekelompok awam membentuk komunitas karya pelayanan sosial di Keuskupan Ruteng, hari Jumat, 11 Februari 2022.
Komunitas ini bertujuan untuk menggerakkan dan mengorganisir karya-karya solidaritas dengan kaum miskin papa.
Hal utama yang menjadi prioritas adalah kegiatan sosial karitatif untuk secara langsung menolong orang-orang rentan yang dililit oleh kemelaratan dan kesengsaraan.
Taruhlah itu seperti anak yatim piatu, kelompok difabel, ODGJ, janda, keluarga miskin, korban bencana alam.
Selain itu, digagas pula karya diakonia transformatif untuk mendorong kemandirian kelompok rentan. Antara lain melalui kursus keterampilan dan beasiswa bagi anak miskin.
Lux Mundi
Sepanjag masa pandemi Covid-19 dewasa ini, semakin banyak orangjatuh terpuruk ke dalam jurang kemiskinan. Namun, semakin banyak orang pula yang bertekad untuk membantu yang kesulitan.
Mereka ingin hidupnya lebih berarti. Bukan hanya dengan berjuang mengumpulkan terus, tetapi juga berbagi dengan yang miskin dan sengsara.
Mereka ingin bercahaya bagi sesama.
“Kami tergerak oleh sabda dan teladan Yesus: jadilah terang dunia (Mat 5:14). Atas dasar itulah kami memilih nama Lux Mundi,” demikian ujar Pak Wahyudi, Wakil Ketua komunitas baru ini.
Selama ini, sesungguhnya secara pribadi, sudah banyak yang dilakukan oleh anggota kelompok untuk membantu yang kesulitan dalam hidupnya.
“Namun dengan bergandeng tangan dalam komunitas, semangat membantu ini semakin menggebu, dan gerakannya juga makin besar dan tepat sasar,” demikian keyakinan Bu Katharina Bedu, Ketua Komunitas Lux Mundi.
Spiritualitas belarasa
Dalam arahannya kepada komunitas ini, Bapak Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat sangat mengapresiasi inisiatif sekelompok awam di Keuskupan Ruteng. Yakni, inisiatif mengorganisir karya-karya sosial bagi orang-orang rentan di wilayah ini.
Memang keuskupan telah memiliki lembaga Karitas yg selama ini berkecimpung dalam pelayanan sosial. Namun, kehadiran Komunitas Lux Mundi ini tentu akan semakin memperkuat dan mengembangkan karya kemanusiaan Gereja Lokal.
Mgr. Sipri meneguhkan anggota komunitas untuk terus membangun persaudaraan.
Sebab dalam derap langkah bersama itulah, gerakan kemanusiaan mengalir dasyat dan turut mewujudkan peradaban kasih di tengah dunia.
Tak lupa, beliau mengajak anggota komunitas untuk membangun spiritualitas belarasa:
“Karya sosial perlu dibangun dalam spiritualitas. Kalau tidak dia cepat menguap dan hilang.
Hanya dalam relasi intim dengan Tuhan, kita juga dapat berkanjang penuh kegembiraan membagikan kasih-Nya bagi orang miskin dan berkesusahan.”