Melihat Makna Aturan

0
437 views
Ilustrasi: Aturan.

Rabu, 16 Februari 2022

Yak. 1:19-27.

Mzm: 15:2-3ab.3cd-4ab.5.

Mrk. 8:22-26

SETIAP orang memiliki prosesnya masing masing, entah lewat jalan apa, atau lewat hal apa, orang akan memahami kenyataan yang menyelimuti diri dan lingkungannya.

Tidak sedikit orang yang harus berdarah-darah untuk berjumpa dengan inti dirinya.

Penemuan diri itu melalui proses panjang yang membutuhkan ketekunan, kesabaran, kerendahan hati serta keterbukaan.

Jika ingin sesuatu yang instan kita hanya akan menemukan bagian dangkal dari nilai diri kita.

“Saya minta maaf Romo, mengapa seakan sulit sekali mengurus pernikahan di gereja,” kata seorang pemudi.

“Calon suami saya yang awalnya antusias untuk ikut katekumen mulai kendor, karena merasa terlalu berbelit-belit,” lanjutnya.

“Aturan Gereja dibuat bukan kemarin sore tetapi sudah melintasi waktu yang lama, dan sepanjang waktu itu banyak pasangan yang menikah dengan prosedur yang ada,” sahut romo itu.

“Mungkin ada pasangan yang menemukan kesulitan seperti yang mungkin kamu hadapi, namun bukan tidak serta merta mengubah aturan,” katanya

“Banyak calon pasangan yang justeru melalui prosedur menemukan kesadaran baru akan nilai kesakralan perkawinan dan hidup rumah tangga yang mereka bina,” lanjutnya lagi.

“Sesuatu yang bernilai itu biasanya perlu proses yang baik, dan tidak terburu-buru,” ujar romo itu lagi.

“Tetapi zaman sudah berubah, apakah gereja tidak mau ikut berubah, dengan menyerderhanakan prosedur perkawinan?,” tanya pemudi itu.

“Jika kamu dan calonmu menemukan hambatan, jangan berusaha mengubah aturan dan prosedur yang sudah ada, tetapi carilah solusi atas permasalahan yang kalian hadapi supaya bisa mengikuti aturan dengan baik,” lanjutnya.

“Iya Romo, terima kasih, nanti saya bicara dengan calonku,” kata pemudi itu.

“Ya, saya percaya kamu bisa menyakinkan tentang nilai persiapan perkawinan yang sedang kalian jalani,” kata romo.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.”

Yesus tahu apa yang dibutuhkan orang buta, yakni sebuah pendampingan hingga dia bisa melihat. Orang buta itu bukan sekedar obyek melainkan pribadi dengan segala kehendak bebas dan keinginan pribadinya.

Kita kadang tidak bisa melihat dengan jelas apa maksud sebuah prosedur dan aturan. Kita hanya melihat sebuah hambatan dan sesuatu yang rumit bahkan berbelit-belit dari prosedur itu.

Untuk itu, kita perlu membuka hati dan mau belajar serta sabar menemukan maksud dari aturan yang ada.

Meskipun kita tidak akan selalu mengerti, kita dapat meyakini bahwa prosedur itu dibuat untuk membantu kita menyiapkan diri dengan lebih baik dan siap hidup dalam keteraturan dan keterjaminan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku setia dalam proses hidup ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here