Sri Sultan HB X: Film “Soegija” bukan Media Kristenisasi

0
2,051 views

FILM  Soegija yang mengangkat sosok Uskup Soegijapranata bukanlah media untuk mengkristenkan agama lain meskipun sosok utama dalam film tersebut adalah seorang pemimpin agama katolik.

Film Soegija menggambarkan nasionalisme seorang pemimpin umat katolik. Begitu kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

“Jadi, film Soegija bukan seperti yang diisukan. Film yang disutradarai Garin Nugroho itu menggambarkan peran Uskup Soegijapranata dalam perjuangan bangsa,” katanya usai menerima kunjungan pemain dan produser film Soegija di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Sultan, Soegijapranata pada waktu itu ikut ambil bagian dalam perjuangan bangsa. Kala itu Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia (RI), dan Soegijapranata  memindahkan Keuskupan Semarang ke kawasan Bintaran Yogyakarta.

“Uskup Soegijapranata  mempunyai catatan harian hubungan dengan para pejuang republik,” kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Ia mengatakan film Soegija memiliki integritas, karena menggambarkan masyarakat katolik yang bersatu dan berjuang bersama tokoh lain dalam memperjuangkan kemerdekaan.

“Pada waktu itu seluruh elemen bangsa bersatu, dan bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan. Semua bersatu tanpa memandang agama dan status sosial,” katanya.

Pemeran utama film Soegija, Nirwan Dewanto mengatakan selama ini banyak pernyataan adanya kontroversi kristenisasi menjelang pemutaran film tersebut.

“Kontroversi kristenisasi meramaikan publisitas film Soegija. Hal itu menunjukkan film tersebut memang istimewa,” kata pemeran Soegijapranata  ini.

Produser Eksekutif Film Soegija, Romo Iswarahadi SJ mengatakan bahwa film yang menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar tersebut akan mulai diputar di bioskop Yogyakarta pada 7 Juni 2012.

“Kami mengajak Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menyaksikan pemutaran perdana film Soegija di bioskop Yogyakarta,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here