Segalanya Mungkin bagi Orang Percaya

0
295 views
Percaya (Ist)

Bacaan 1: Yak 3:13-18
Injil: Mrk 9:14-29

SAAT kuliah, maka waktu di mana seluruh rangkaian ujian selesai adalah masa yang menyenangkan. Biasanya anak-anak kos akan bersiap-siap pulang kampung, demikian juga saya.

Namun betapa kagetnya aku ketika satu lembar jawaban ujian ada di meja kamarku.

Dengan sangat yakin, aku telah mengumpulkannya kepada petugas.

Aku pun merasa tidak ada kendala dengan mata kuliah itu, terbukti setelah kucocokkan jawabannya, semuanya benar. Terlintas nilaiku bakal nol, karena tidak mengumpulkan lembar jawaban.

Namun, sebagai orang percaya, saya memilih berdoa, bersyukur karena menjawab dengan benar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan.

Selama tiga hari saya prihatin dan terus berdoa berserah diri.

Tuhan menjawab doaku, aku dapat nilai A.

Peristiwa itu tidak mungkin kulupa hingga selamanya.

Para murid Yesus seolah kehilangan harapan karena tidak bisa mengusir roh jahat pada diri anak bisu. Mereka mendapat “complain” dari orang banyak dan ayah anak itu.

Tuhan Yesus datang dan mengusir roh jahat dari anak bisu tersebut.

Saat para murid menanyakan-Nya tentang hal kegagalan tersebut, jawaban Yesus sungguh menguatkan:

“Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

Meski Yesus yang menyembuhkan, pengakuan iman ayah anak tersebut juga menjadi kunci.

“Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini.”

Bahwa segalanya mungkin bagi orang percaya, dan kepercayaan itu diperdalam dengan doa (dari ayah anak tersebut).

Jemaat yang dituju oleh Santo Yakobus tentu sedang berada dalam kondisi tidak baik-baik saja. Penganiayaan serta dikejar-kejar membuat morat-marit kehidupan ekonomi pula.

Dalam kondisi demikian bisa membuat seseorang berbuat tidak waras dan ngawur.

Santo Yakobus menasihati mereka agar tidak saling irihati dan egois sebab ini hanya akan mendatangkan kekacauan saja.
Namun tetap menjaga sikap murni, damai, ramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Sebab sikap-sikap demikian merupakan hikmat yang datang dari Allah.

Pesan hari ini

Dengan iman dan diperdalam dengan doa, maka semuanya mungkin terjadi.

Hikmat dunia hanya akan mendatangkan kekacauan. Sebaliknya hikmat yang dari Allah akan mendatangkan kelemahlembutan dan kedamaian hidup.

“Dalam berdoa, lebih baik punya hati tanpa kata-kata, daripada kata-kata tanpa hati. Tetaplah percaya bahwa ada kuasa di dalam doa. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here