BERIKUT ini rekaman foto dan video tentang kisah perjalanan turne Uskup Keuskupan Padang Mgr. Vitus Rubianto SX saat pergi masuk kawasan hutan dan pedalaman di Pulau Siberut, Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.
Jauh dari daratan Pulau Sumatera dan di tengah Samudera Indonesia
Pulau Siberut masuk dalam gugusan pulau-pulau kecil yang terletak di Kepulauan Mentawai – Kabupaten Mentawai yang lokasinya sangat jauh dari daratan Pulau Sumatera.
Kepulauan Mentawai di wilayah teritorial Kabupaten Mentawai mempunyai empat pulau besar, yakni:
- Pulau Siberut.
- Pulau Sipora.
- Pulau Pagai Utara.
- Pulau Pagai Selatan.
Tiga moda transportasi, tapi semuanya tergantung kondisi cuaca
Siberut dan pulau-pulau kecil lainnya di Kepulauan Mentawai, Sumbar, ini bisa dicapai dengan tiga jenis moda transportasi.
- 10 jam perjalanan dengan kapal besar jenis ferry. Berangkat malam hari dan baru tiba esok harinya.
- 4-5 jam perjalanan dengan kapal cepat jenis speedboat kalau normal. Namun lamanya perjalanan juga tidak menentu karena malah bisa sampai 5-7 jam terapung-apung di lautan bebas dengan gelombang ombak besar. Semua perjalanan dengan speedboat ini sungguh tergantung kondisi cuaca dan besaran gelombang ombak seperti yang pernah dialami Sesawi.Net tahun 2013 silam: berangkat dari Pelabuhan Bungus di Padang kira-kira pukul 16.00 sore hari dan baru tiba di Toapejat, Mentawai, pukul 21.00 malam hari.
- pesawat terbang tipe kecil tapi hanya untuk rute penerbangan dari Padang menuju Pulau Sioban dan Pulau Sipora d Mentawai.
Menemukan harta karun di Muara Siberut
Saat tiba di Stasi St. Guido Maria Conforti di Pasakiat yang masuk wilayah pastoral Paroki Muara Siberut, Uskup Mgr. Vitus Rubianto SX berhasil menemukan “harta karun”.
Yakni, berupa sebuah lukisan besar bertema “Perjamuan Terakhir” yang dulu pernah dia lukis saat bertugas di Mentawai tahun 1994 silam.
Lukisan itu dibuat dengan corak ragam budaya Mentawai.
Perjalanan penuh perjuangan
Foto-foto berikut ini memperlihatkan betapa penuh perjuangan fisik, mental baja, untuk melakukan turne masuk kawasan pedalaman dan hutan Pulau Siberut, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat.