Buku Baru “Yesuit dan Muslim”

0
508 views
Buku Baru "Yesuit dan Muslim" terbitan PT Kanisius 2022. (Ist)

BUKU dengan titel Yesuit dan Muslim ini memuat narasi dan refleksi atas karya kerasulan para anggota Ordo Serikat Yesus (para Yesuit) dalam menanggapi tantangan seputar relasi dan perjumpaan dengan kaum Muslim di Indonesia.

Sejak masa lalu, katakan saja, mulai Romo van Lith SJ hingga sekarang.

Di dalamnya terjabarkan juga beberapa model pendekatan yang telah ditempuh oleh para Yesuit dari aneka bidang karya –– formasi atau pembinaan, intelektual kemasyarakatan, sosial, pendidikan, paroki dan komunitas basis, retret dan spiritualitas, komunikasi dan audio visual –– dalam menyikapi kebersamaan hidup guna merealisasikan dialog antar umat beriman.

Khususnya dengan kaum Muslim; di tengah iklim kemajemukan di Indonesia.

Secara umum, dinamika relasi dan pendekatan yang ditempuh oleh para anggota Serikat Yesus dengan kaum Muslim di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu:

  • Sikap mau berjalan sendiri-sendiri;
  • Berjalan bersama lewat kajian tekstual;
  • Berjalan bersama secara kontekstual dengan arah hendak saling belajar.

Melalui narasi dan refleksi yang termuat dalam buku ini, baik lewat hal-hal yang mendukung maupun yang menantang, diharapkan agar karya kerasulan seputar dialog atau perjumpaan antar umat beriman di Indonesia pada umumnya, dan antara umat Kristiani serta umat Muslim pada khususnya, dapat semakin berkembang dan berbuah secara positif.

Ingin konsisten

Dalam kerangka ini, peran para Yesuit memang perlu mendapat perhatian. Mengingat sejak St. Ignasius Loyola, Yesuit telah menampakkan perhatian yang konsisten untuk terus mau bersentuhan dengan dunia Islam.

Atau meminjam kata-kata dari tokoh akademisi Muslim Indonesia, Ibu Prof. Prof. Syafaatun Almirzanah, Ph.D., D.Min. dari UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, “Pada dasarnya Islam telah bersarang atau tertanam sebagai bagian dari DNA Yesuit.”

50 tahun Provindo dan 500 Tahun Pertobatan St. Ignatius Loyola

Buku ini disusun dalam rangka perayaan 50 tahun Serikat Yesus Provinsi Indonesia dan 500 tahun Pertobatan pendiri Serikat Yesus, St. Ignatius Loyola.

Untuk mendukung upaya penyemaian nilai dialog, keterbukaan, dan penghargaan akan perbedaan, demi terbangunnya persaudaraan sejati di negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia ini.

Tidak dapat tidak, nilai-nilai tersebut menjadi sesuatu yang signifikan dan sekaligus mendesak. Untuk terus dibangun oleh para Yesuit dan kolega mereka, serta tentu saja oleh seluruh kaum beriman di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here