Melayani Sampai…

0
276 views
Ilustrasi - Ibadat sabda dan doa rosario di lingkungan. (Eko Wahyono)

HUJAN rintik tak mengendurkan semangat memimpin ibadat pengingatan arwah hari ini. Saat dijemput koster, sudah siap berangkat. Perjalanan pun lancar. Sembilan kilometer dari rumah ke tempat tinggal Mbah FX Tukirin.

Hujan membuat ibadat agak terlambat memulai. Telat sekitar tujuh menit dari undangan pukul 16.00.

Yang hadir 29 orang. Dihitung dari giliran ketika putaran doa Rosario. Mayoritas peserta ibadat bukan dari Stasi Rowotengah, tetapi terserak dari empat kecamatan: Tanggul, Bangsalsari, Semboro, dan Sumberbaru.

Umat Stasi Rowotengah yang hadir hanya delapan orang, termasuk tuan rumah, Mbah Puteri Tukirin dan cucunya. Yang lain sudah sepuh, kebanyakan pensiunan. Rerata usia di atas 40, kecuali cucu Mbah Rin.

Tak pernah ada baptisan dewasa dari stasi ini. Dalam tujuh tahun terakhir, hanya ada satu kasus baptisan bayi. Dan angka yang meninggal atau pindah ke tempat lain jauh lebih banyak. Terlebih di stasi sudah tidak ada lagi laki-laki muda untuk mengurus aneka urusan. Ketua Stasi ini meninggal 18 bulan lalu dalam usia 40 tahun. 

Gambaran kecil ini sangat tipikal di parokiku sekarang. Oh, iya, sama juga di Stasi Garung, Wonosobo. Dulu jumlah umat 35 orang, sekarang tinggal 17 orang.

Pada mereka, umat Tuhan, layanan prima harus tetap diberikan. Yang bisa kulakukan hanya: mempersiapkan ibadat sebaik yang bisa dilakukan. Dan terus melayani sampai… batas akhir. In finem omnia.

27.03.2022. bm-1982. ac eko wahyono.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here