Senin, 4 April 2022
- Dan. 13:41c-62.
- Mzm.23:1-3a.3b-4.5-6.
- Yoh. 8:1-11
TINDAKAN yang salah selalu membawa konksewensi yang tidak mudah dalam hidup kita.
Perilaku yang mendatangkan dosa selalu memberikan konsekuensi buruk bagi hidup kita.
Kita mau bahwa perbuatan kita tetap tersembunyi dan tidak satu orang pun bisa tahu dengan apa yang kita lakukan.
Akibat dari dosa adalah kita menutup diri, menyembunyikan diri agar terhindar dari tuduhan-tuduhan orang.
Namun seburuk apa pun dosa telah mempermalukan kita, Yesus dengan anugerah-Nya tetap menerima kita.
Ia tidak menuduh atau menuntut kita dihukum, sebaliknya menyediakan pengampunan.
Bahkan di saat-saat yang paling memalukan dari kegagalan kita, Ia tetap mengasihi kita.
“Saya sudah banyak membuat kesalahan terhadapmu, dan tidak ikut apa yang kamu mau,” kata seorang ibu kepada suaminya.
“Sampai saat ini, saya sangat malu untuk pulang ke rumah,” lanjut isterinya yang sudah satu tahun pisah rumah.
“Aku tidak tahu apa yang kamu alami, namun aku harap kamu mau pulang ke rumah untuk bersama lagi membangun masa depan,” sahut suaminya.
“Kamu berhak mendapatkan orang yang lebih baik dariku, aku tidak pantas kamu perjuangkan,” jawab iserinya sambil menangis.
“Aku tidak pernah berpikir meninggalkanmu dan mencari penggantimu dalam hidupku,” jawab suaminya.
“Meski kita tidak selalu bersama dan sering ribut bahkan membuatmu meninggalkan rumah, namun cintaku tidak berubah,” sambungnya.
“Aku capai dan lelah, aku ingin kita membangun kembali bahtera yang telah retak,” ujar suaminya lirih.
Mendengar suaminya yang sungguh mengharapkan kembalinya dia ke rumah, membuat isteri itu menangis dan menangis tanpa bisa mengucapkan kata-kata.
Dalam tangisnya dia sadari lelaki inilah yang pantas dia perjuangkan, karena ketika dia
berpetualang, suaminya setia menantinya kembali.
“Saya ingin kembali, tapi aku ingin kita pergi dari rumah yang lalu dan mulai dengan hidup baru bersama,” kata isterinya setelah tangisnya reda.
“Apa yang bisa membuat kita baik, aku setuju,” jawab suaminya dengan lembut.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Jawabnya, “Tidak ada, Tuan.”
Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang, jangan berbuat dosa lagi.”
Kekelaman hidup masa silam dapat diubah jadi keceriaan masa kini dan kecerahan masa depan bila orang memiliki kemauan untuk berubah sejak sekarang.
Hari ini Yesus mengajak kita agar menengok kedalam sebelum menghakimi sesama.
Kita diundang untuk menjadi orang yang siap sedia mengampuni sesama dan menjadi saksi Kerahiman ilahi yang terus berubah dan bertumbuh sejak sekarang.
Marilah berjalan sebagai manusia dan ciptaan baru di dalam Tuhan.
Meninggalkan masa lalu yang kelam.
Berjalan pada masa kini dalam terang Sabda Tuhan, menuju masa depan yang cerah, ceria dan penuh sukacita karena memiliki kasih Kerahiman ilahi yang hidup dan terus memancarkan belaskasih dan kemurahan hati bagi sesama.
Bagimana dengan diriku?
Apakah aku mau meninggalkan cara hidup yang lama dan membangun hidup baru?