Bacaan 6 April 2022
Bacaan 1: Dan 3:14-20. 24-25. 28
Injil: Yoh 8:31-42
SEORANG perawat membawa prajurit lelah dan cemas itu ke samping tempat tidur seorang pasien. “Puteramu ada di sini,” katanya kepada pasien lelaki tua yang dirawat akibat serangan jantung.
Perawat harus mengulangi kata-katanya karena pak tua itu masih dalam pengaruh bius, hingga ia menyadari ada seorang marinir muda disebelahnya.
Lelaki tua itu mengulurkan tangannya.
Sang marinir menggenggam jari-jemarinya yang lemas itu, memberikan pesan cinta dan dorongan. Sepanjang malam, ia menemaninya sambil membisikkan kata-kata penuh kasih sayang dan menguatkannya.
Sesekali terdengar ia berucap lirih sambil terus menggenggam erat tangan sang marinir sepanjang malam.
Menjelang fajar, lelaki tua itu meninggal dunia. Marinir itu melepaskan tangan lelaki yang sekarang tak bernyawa, lalu pergi memberi tahu perawat.
“Sebetulnya siapa pria tua itu?” tanya marinir itu.
Perawat itu terkejut tak percaya, “Bukankah dia ayahmu?”.
“Dia bukan ayahku, aku belum pernah melihatnya dalam hidupku.”
“Lalu mengapa kamu tidak mengatakannya ketika aku membawamu kepadanya?”
“Saya tahu ada kesalahan, tetapi saya juga tahu dia membutuhkan putranya, sementara ia tidak ada di sini. Saya menyadari bahwa dia terlalu sakit untuk bertanya apakah saya putranya atau bukan. Dia sangat membutuhkanku.”
“Saya datang kemari mencari Tuan William Grey. Puteranya terbunuh di Irak hari ini, dan saya dikirim untuk memberi tahu. Siapa nama pria ini?”
Dengan berlinang air mata perawat menjawab, “Itu Tuan William Gray…”
Kisah diatas merupakan penggalan karya fiksi pendek Roy Popkin, 1964 berjudul, Night Watch.
Tuhan menghadirkan rekan anak William Gray disaat ajalnya untuk menguatkannya.
Dalam pergulatannya di perapian yang panasnya tujuh kali lipat dari biasanya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadirkan Allah dalam doa untuk menolongnya.
“Sungguh, sesuai dengan keadilan dan kebenaran telah Kau datangkan semuanya itu oleh sebab segala dosa kami!”
Akhir kisah ini, mereka diselamatkan Allah tanpa ada luka sedikit pun.
Berbanding terbalik dengan orang-orang Yahudi yang tetap ‘keukeuh’ tidak mau mengakui keilahian Yesus, meski Ia telah memintanya,
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Pesan hari ini
Saat seseorang membutuhkanmu, hadirlah di dekatnya. Dalam pergulatan imanmu hadirkan Tuhan untuk menolongmu.
Percayalah bahwa Yesus adalah Tuhan.
“Cinta anggota keluarga tidak akan pernah pudar. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”