Dia Melakukan Itu Semua Untukmu

0
412 views
Dia melakukan Itu semua untukmu. (Ist)

Bacaan 1: Yes 52:13-53. 53:12
Bacaan 2: Ibr 4:14-16; 5:7-9
Injil: Yoh 18:1 – 19:42

SETIAP orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Orangtua memberi penghidupan bagi keluarganya.

Ayah bekerja tanpa kenal lelah mencukupi kebutuhan keluarga. Ia rela mengorbankan kebahagiaannya sendiri demi kebahagiaan keluarga.

Cinta ayah laksana air mengalir tanpa henti dan tidak kering didera musim.

Seorang ayah di China, Hsiung Kuo (71 tahun), rela mengorbankan nyawanya demi anaknya saat keduanya mengendarai motor dan mengalami kecelakaan tertabrak truk.

Mengetahui anaknya akan terlindas ban truk, ia dengan sekuat tenaga mendorong anaknya menjauh dari roda truk. Akhirnya Hsiung Kuo sendiri yang terlindas truk dan tewas di tempat.

Demikian juga besar kasih Allah Bapa kepada kita semua. Demi mendapatkan kembali umat-Nya yang telah terpisah akibat dosa, Bapa mau mengurbankan Anak-Nya yang Tunggal, yaitu Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia.

Yesus yang tidak berdosa telah dibuat menjadi berdosa.

Penulis Ibrani mengatakan, Dia-lah “Sang Imam Besar Agung” kita.

Berbeda dengan imam besar Yahudi yang harus mempersembahkan kurban penebus dosa dengan darah hewan setiap tahun baik bagi dirinya maupun bangsa Israel.

Sang Imam Besar Agung mempersembahkan tubuh-Nya sendiri sebagai kurban penebus dosa sekali untuk selamanya.

Kematian-Nya adalah kehendak Tuhan agar kita diselamatkan (Yes 53:10).

Nabi Yesaya bernubuat,

“…banyak orang akan tertegun melihat dia? begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi?…

…Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,…”

Nubuat itu tergenapi dalam diri Yesus Kristus yang harus menjalani kisah sengsara, muka-Nya sudah tidak menyerupai manusia lagi karena siksaan yang dialami-Nya.

Yesus diadili dengan tuduhan penghujatan terhadap Allah dan pemberontakan terhadap kaisar, karena Yesus menganggap diri-Nya raja. Kedua tuduhan itu tak dapat dibuktikan.

Kisah ditutup dengan kematian di kayu salib disaksikan orang-orang terdekat-Nya, yaitu ibu-Nya Maria, saudari ibu-Nya isteri Kleopas serta Maria Magdalena. Lalu penguburan Yesus oleh Yusuf Arimatea serta Nikodemus.

Dia melakukan semua itu, untuk kita

Pesan hari ini

Sang Imam Besar Agung itu mengurbankan Diri-Nya sendiri demi keselamatan kita semua anak-anak-Nya, sekali untuk selamanya.

“Hanya ada satu kebahagiaan dalam hidup ini, mencintai dan dicintai. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here