Penampakan Orang yang Telah Meninggal ; Mgr Sunarka SJ Bicara tentang Paranormal (4)

0
3,147 views

GEJALA paranormal yang ketiga adalah Postmortral manifestation. Ini merupakan bentuk penampakan-penampakan seseorang yang telah meninggal.

Peristiwa penampakan seperti ini dalam sejarah umat katolik sungguh banyak terjadi, mulai dari penampakan Yesus sendiri setelah kebangkitanNya dari mati kepada para muridNya. Kemudian penampakan Bunda Maria kepada orang banyak, misalnya di Lourdes, di Fatima ( dalam peristiwa ini masih perlu didalami keadikodratiannya). Namun di samping itu juga ada  contoh banyak dari penampakan orang yang sudah meninggal kepada sanak-saudaranya.

Sebagai contoh di Polandia, Oregan Ibu Rose Satton tanggal 11 Oktober 1907 menerima surat dari putranya bernama James yang bertempat tinggal di Annapolis. Sore hari tanggal 12 Oktober, Rose merasakan sentakan, badan terasa sakit dan berkata bahwa ada sesuatu yang tidak baik atas diri James.

Tanggal 13 Oktober sesudah misa, Rose berkata kepada Louise (saudari James) :” James ada di sini.”. Tanggal 13 Oktober sore, suami Rose menilpun dan memberi berita bahwa Jaames mati karena bunuh diri dengan tembakan.

Pada saat itu James menampakkan diri pada Rose (ibu James ) dan berkata : “ Mama, saya tidak pernah bunuh diri”. Pada penampakkan ini James mengatakan bahwa ada orang memukul dirinya dengan popor senjata, dan kemudian tiga orang lainnya menginjak-injak sampai jam tangannya pecah, merusak tulang rusuknya dan melukai dahinya.

Pada lain waktu James menampakkan dirinya lagi dan mengatakan bahwa orang bernama Utley yang memimpin semua kejadian pembunuhan itu. Tahun 1909 jenasah James dipindahkan.

Dan ternyata apa yang telah diceriterakan oleh Rose tentang peristiwa pembunuhan atas diri James sesuai dengan keadaan jenasah James. James memang tidak mati karena bunuh diri, tetapi dibunuh.

Setelah diadakan penelitian secara rinci oleh para penyelidik kejiwaan dengan banyak saksi, penampakan orang yang telah meninggal dunia memang benar-benar terjadi pada diri Rose dan anak-anaknya.

Dalam masalah “postmortem manifestation” perlu diwaspadai, bisa jadi sesuatu yang dialami sebagai “postmeortem manifestation” sebetulnya hanyalah proses hypnotis-paragnostik atau proses “clairvoyance”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here