BEGITU menerima tas kain berwarna putih, Legiman langsung duduk santai di luar pelataran kompleks Taman Makam Pahlawan, Bandar Lampung, Kamis, 28 April 2022.
Legiman duduk dekat seseorang yang juga akan menerima tas yang sama. Oleh Legiman, tas itu dibuka. Dilihat isinya. Ada beras, gula, minyak, dan mie instan.
Terbayang sudah anak dan isterinya pasti bersukacita menerima paket sembako itu.
“Alhamdulillah. Bisa Lebaran dengan lebih tenang,” ujar Legiman sambil memeluk tas itu dengan rasa haru.
Legiman adalah seorang laki-laki tengah umur. Sehari-harinya, ia bekerja sebagai penyapu jalanan di Jalan Raden Intan Bandar Lampung. Setiap hari, ia menyapu dari pukul 06.00 hingga pukul 09.00 pagi WIB.
Selain Legiman, masih ada 99 orang lain yang juga menerima bingkisan paket sembako. Lalu, enam orang lagi menerima uang tunai, karena tidak menerima kupon; namun juga dianggap layak dibantu.
Pagi hari sebelum kegiatan dimulai, kupon-kupon langsung dibagikan kepada para pemulung, tukang sapu jalan raya, tukang gorengan, dan keluarga yang tidak mampu.
Mereka diminta datang ke lokasi Taman Makam Pahlawan sekitar pukul 09.30 WIB.
Lokasi ini dipilih karena sangat strategis dan cocok untuk kegiatan baksos. Lokasinya banyak dilalui para pemulung dan penerima sembako lainnya sehingga mudah dicari.
Ikatan emosional
Kegiatan Baksos Perempuan Lintas Agama ini merupakan gabungan dari empat organisasi induk, yakni:
- Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPD Lampung
- Wanita Hindu Darma Indonesia (WHDI)
- Wanita Muslimat NU.
- Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI).
Dari setiap organisasi perempuan ini mengenakan pakaian seragam masing-masing. Ada yang memakai kaos berwarna merah jambu, kuning, dan biru.
Ada juga kemeja lengan panjang dengan bawahannya berwarna hijau.
Di area Taman Makam Pahlawan ini telah terjalin ikatan emosional, saling menghormati dan membantu. Selain itu, semakin mengenal lebih dekat satu sama lain meski berbeda keyakinan.
“Kita adalah satu ciptaan Tuhan. Kebersamaan dan perbedaan itu indah. Inilah wujud persaudaraan, moderasi beragama, dan toleransi di tengah keberagaman,” ujar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) WKRI Provinsi Lampung Ellysabeth Sri Puryanti.
“Yang kita lakukan ini adalah sederhana. Namun, bila dilakukan dengan cinta besar, akan membahagiakan,” tambah Ellysabeth.
Harapan yang sama
Harapan yang sama tumbuh di hati para perempuan ini. Mereka ingin kegiatan ini terus berlanjut pada momen-momen lain.
Riska dari Persatuan Wanita Kristen Indonesia sangat bersyukur karena bisa bersama-sama mengadakan kegiatan sosial lintas agama ini.
Ia berharap, semoga menjadi berkat dan bermanfaat bagi banyak orang yang membutuhkan. Jangan hanya di sini saja, tetapi kita akan terus bersama melakukan kegiatan sosial ini.
Kasma Berty, muslimat NU Provinsi Lampung mengatakan, baksos lintas iman ini adalah kegiatan yang sangat mendukung suatu kebersamaan forum kerja lintas agama, kesatuan, saling membantu.
“Mudah-mudahan tidak sampai di sini. Kalau bisa setiap ada momen kita adakan seperti ini dan juga tidak hanya di Bulan Ramadhan saja,” begitu harapnya.
Ni Nyoman Ratna Dewi dari Wanita Hindu Darma Indonesia merasa bersyukur bisa turut berpartispasi. “Semoga acara ini bisa berkesinambungan dan bermanfaat banyak untuk masyarakat yang membutuhkan,” katanya.
Kegiatan Baksos Perempuan Lintas Agama ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Raya Imlek, Hari Raya Nyepi, Hari Kartini, Hari Raya Paskah dan Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H dan Hari Raya Waisyak 2566.
