Memahami Pengutusan Tuhan

0
527 views
Ilustrasi - Mengikuti sesi rekoleksi dan retret. (Ricko)

Bacaan 1: Kis 25:13-21
Injil: Yoh 21:15-19

SETIAP orang tentu memiliki panggilan masing-masing dari Tuhan. Namun banyak yang kadang belum memahami, tidak tahu sama sekali atau bahkan tahu tapi tidak mau tahu.

Maka untuk memahami sebuah panggilan, umat katolik menjalani proses retret atau rekoleksi.
Selain untuk memahami juga sekaligus peneguhan.

Dalam Kursus Pendidikan Kitab Suci Santo Yohanes Bogor, program terakhir sebelum mereka lulus adalah kewajiban menjalani retret atau rekoleksi.

Dengan bekal ilmu Kitab Suci yang telah didapat, diharapkan mereka akan menjadi pewarta injil Kristus. Baik bagi lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga maupun dalam lingkup yang lebih luas lagi.

Para murid mencapai puncaknya dalam menjalani “Retret Agung” selama 40 hari bersama Tuhan Yesus dalam penampakan-Nya setelah bangkit dari mati.

Pagi itu setelah sarapan, secara khusus Tuhan Yesus berdialog dengan Simon Petrus untuk memberikan peneguhan sebelum menjadi “Penggembala umat-Nya”. Sebanyak tiga kali, Ia memastikan konsistensi serta komitmen Petrus menjadi pengikut-Nya.

“Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?”

Lalu dilanjutkan dengan perintah-Nya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Dan setelah itu, ditutup dengan pernyataan Yesus, “Ikutlah Aku.”

Simon Petrus sempat kecewa karena harus ditanyakan sampai tiga kali. Namun hal itu kemungkinan untuk mengimbangi pengalaman masa lalunya, ia pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali pula.

Rasul Paulus sangat memahami pengutusan Tuhan dalam mewartakan injil-Nya. Paulus pun punya pengalaman buruk saat sebelum “ditangkap” Tuhan dan dipertobatkan oleh-Nya dalam “retret pribadinya” di Damsyik.

Rasul Paulus diutus mewartakan mulai dari Yerusalem sampai ke ujung dunia. Dalam Kitab Suci, istilah “ujung dunia” sering dimaknai sebagai Roma.

Maka dalam pengadilan kasus penistaan agama Yahudi yang dituduhkan kepadanya, Rasul Paulus meminta naik banding kepada Kaisar di Roma. Sebab itulah jalan baginya untuk mewartakan sampai ke ujung dunia, yaitu Roma.

Meski di Roma sudah ada jemaat Kristen, namun mereka bukanlah jemaat Paulus. Dan jemaat sedang dalam masalah, baik internal maupun eksternal mereka.

Pesan hari ini

Saya dan kamu tentu juga pernah atau bahkan sering mengabaikan Tuhan Yesus. Maka janganlah kecewa saat Tuhan bertanya konsistensi dan komitmenmu dalam menjalankan pengutusan-Nya.

Maka perlu menjalani retret untuk memahami dan mendapat peneguhan sebuah pengutusan Tuhan.

“Satu pertemuan dengan Yesus Kristus sudah cukup untuk mengubahmu, secara instan, selamanya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here