Pelita Hati: 20.06.2022 – Antara Selumbar di Mata Saudaramu dan Balok di Matamu

0
895 views

Bacaan: 2 Raja-raja 17:5-8.13-15a.18, Matius 7:1-5

Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini memberikan pesan keutamaan yang indah namun tajam dan menghujam. Pesan pokoknya adalah agar kita selalu bercermin diri alias melihat diri sebelum mengarahkan pandangan kita kepada orang lain. Bahasa Yesus adalah jangan melihat selumbar di mata saudaramu, sementara ada balok di matamu sendiri. Senyatanya, kita cenderung mudah mencari kesalahan atau kekurangan orang lain. Kita mudah melihat keburukan dan kejelekan orang lain dan bukan tidak mungkin menjadikannya sebagai bahan pembicaraan. Sementara kita enggan untuk melihat kekurangan diri.  Singkat kata, kita mudah menilai atau ‘menghakimi’ orang lain. Inilah bentuk nyata dari sombong yang memandang rendah sesamanya.

Sahabat terkasih,

Bercermin diri adalah langkah awal menuju tangga kerendahan hati. Kerendahan hati dimulai dengan sikap sadar diri terhadap keterbatasan dan kekurangannya dan tidak menempatkan diri lebih tinggi dari sesamanya. Inilah sebabnya mengapa kita perlu relfeksi dan evaluasi diri. Kita melatih diri agar dapat secara bijak membawa diri. Semoga kita pun mampu menjadi pribadi yang selalu bercermin diri. Jika demikian niscaya hidup kita akan membawa kebaikan bagi sesama dengan tetap memegang sabda keutamaan-Nya, 

“keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Berkah Dalem.

Memandang jauh hutan dan lautmu,
betapa agung karunia ciptaan-Mu.
Keluarkanlah dahulu balok di matamu,
baru kemudian mengeluarkan selumbar di mata saudaramu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here