TUHAN Allah sebagai gembala sejati sungguh menaruh perhatian akan nasib domba-domba-Nya. Nabi Yehezkiel melukiskan hal itu secara indah dan mendalam (Yeh 34: 11-16).
Sang Gembala menjaga yang ada, mencari yang hilang, mengumpulkan yang tercerai berai, dan membawa pulang yang tersesat. Domba-domba itu dilukiskan sedang berada dalam pelbagai kesulitan dan gembala itu datang, menolong mereka.
Mazmur tanggapan secara gamblang menggambarkan Tuhan sebagai gembala yang dapat diandalkan. Domba-domba yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada sang gembala tidak akan kekurangan sesuatu pun (Mzm 23).
Santo Paulus menunjukkan kasih Tuhan yang mengalir dari hati-Nya yang terdalam (Rm 5: 5b-11). Dia mengUrbankan Diri saat manusia masih dalam keadaan berdosa. Artinya, keselamatan itu semata-mata dari Tuhan yang maha pengasih dan maha pengampun.
Sang Gembala sungguh memandang setiap domba-Nya berharga.
Demikian injil Lukas mewartakan pribadi Yesus, Sang Gembala (Luk 15: 3-7). Yang hilang dicari dan dibawa pulang. Dipanggul di atas pundak-Nya. Menemukan domba yang hilang itu mendatangkan sukacita yang amat besar.
Tiga bacaan hari ini mewartakan Tuhan yang hatinya dipenuhi kasih dan perhatian kepada manusia. Tuhan sebagai gembala berusaha membuat domba-domba-Nya mengalami kasih-Nya; kebahagiaan sejati.
Domba-domba itu tampak dalam diri setiap orang yang haus dan merindukan Tuhan sebagai air hidup. Mereka diundang untuk percaya dan datang kepada-Nya. Niscaya mereka dibebaskan dari beban hidup yang berat (Mat 11: 29).
Barangsiapa percaya kepada Tuhan tidak hanya akan dipuaskan, melainkan dari dalam dirinya akan mengalir air hidup (Yoh 7: 37-38). Betapa bahagia orang yang mengalami kasih Tuhan, Gembala sejati.
Jumat, 24 Juni 2022
Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus