Memilih Diam dan Berdoa di Keheningan Gereja HKTY Ganjuran (5)

0
693 views
Candi Hati Kudus Yesus Gereja Ganjuran. (Ninik Vikita)

GANJURAN. Sejak usia sekolah SMP kelas 1 di Bantul, Yogyakarta, tahun 1972, aku sudah cukup familier dengan area sakral kompleks Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Paroki Ganjuran ini.

Dalam buku Babad Tanah Jawa, nama “Ganjuran” merujuk pada sebuah wilayah Alas Mentaok yang dinamakan “Lipuro”. Tempat itu dahulu sempat digunakan oleh Panembahan Senopati untuk bertapa. Bahkan, konon juga pernah direncanakan mau menjadi pusat Kerajaan Mataram.

Namun, entah mengapa, gagasan itu akhirnya batal.

Nah, dari nama sebuah tembang tersebutlah, maka desa yang dulunya itu pernah bernama “Lipuro” lalu berubah menjadi “Ganjuran”.

Smutzer Bersaudara

Kompleks Gereja Hati Kudus Yesus (HKTY) Ganjuran terletak di wilayah Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Kompleks ini mulai dibangun pada tahun 1924 atas prakarsa dua bersaudara keturunan Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer.

Nuansa inkulturasi katolisitas dan budaya Jawa tampil mencolok dan begitu kuat.

Gereja ini merupakan salah satu bangunan yang didirikan, sejak dua bersaudara itu mulai mengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro di daerah tersebut. Terjadi kurun waktu tahun 1912.

Bangunan lain yang juga mereka didirikan adalah 12 sekolah dan sebuah klinik yang menurut sejarah malah menjadi cikal bakal berdirinya Rumah Sakit Panti Rapih di Kota Yogyakarta.

Semangat sosial Gereja menurut Rerum Novarum

Pembangunan gereja yang dirancang oleh arsitek Belanda J. Yh van Oyen ini adalah salah satu bentuk semangat sosial Gereja -setidaknya menurut Rerum Navarum– yang dimiliki Smutzer Bersaudara. Tidak lain adalah semangat mereka mencintai sesama; khususnya kesejahteraan masyarakat setempat. Yang waktu itu, kebanyakan dari mereka itu adalah para karyawan Pabrik Gula Gondang Lipuro yang mencapai masa keemasan pada tahun 1918-1930.

Candi Hati Kudus Yesus

Dalam perkembangannya, kompleks gereja ini kemudian semakian “disempurnakan” dengan ditambahnya pembangunan candi yang kemudian dinamai Candi Hati Kudus Yesus. Ini terjadi tahun 1927.

Candi dengan teras berhias relief bunga teratai dan patung Kristus dengan pakaian Jawa itu kemudian menjadi pilihan lain tempat melaksanakan misa dan ziarah. Tentu saja, ziarah rohani dan permenungan batin itu juga sering dilakukan di dalam bangunan gereja yang tentu saja selalu menawarkan kedekatan dengan budaya Jawa.

Arsitektur Eropa, Hindu, dan Jawa

Berjalan keliling kompleks Gereja HKTY Ganjuran ini, maka kita dalam waktu singkat akan langsung menyadari bahwa bangunan ini dirancang dengan perpaduan gaya Eropa, Hindu, dan Jawa.

Gaya Eropa dapat ditemui pada bentuk bangunan berupa salib, terutama bila dilihat dari atas. Sementara gaya Jawa bisa dilihat pada atap yang berbentuk tajug – bisa digunakan sebagai atap tempat ibadah.

Atap itu disokong oleh empat tiang kayu jati. Ini melambangkan empat penulis Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

Nuansa Jawa juga terlihat pada altar, sancristi (tempat menyimpan peralatan misa), doopvont (wadah air untuk baptis) dan chatevummenen (tempat katekis).

Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah menggendong puteranya juga digambarkan tengah memakai pakaian Jawa.

Demikian pula relief-relief pada tiap pemberhentian jalan salib. Yesus digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.

Hanya untuk berdoa

Sampai saat ini, aku biasanya masih menyempatkan setidaknya setahun sekali. Kecuali terpaksa “vakum” kesana, sejak masa pandemi ini. Sehingga sudah dua tahun lebih, aku tidak ke Ganjuran. Untuk berziarah ke Ganjuran.

Hanya mau berdoa saja. Tapi rasanya, aku susah benar, kalau bertepatan ada keramaian di kompleks sakral itu.

Aku lebih memilih berdoa dalam kesunyian.

Terlebih kedua orangtuaku tercinta, mamie dan papie, juga dimakamkan di pemakaman Ganjuran yang menjadi bagian penting dari area sakral Ganjuran itu.

Jakarta, 11 Oktober 2021

I. Sandyawan Sumardi

Ref: https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/pilgrimage-sites/ganjuran/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here