14 Suster Yunior SFIC Perbaharui Kaulnya di Wisma Imaculata Pontianak

1
439 views
Ke-14 suster yunior SFIC yang baru saja memperbaharui kaul-kaulnya bersama Provinsial Kongregasi SFIC: Sr. Yullita Imelda SFIC. (dok SFIC)

MOMEN bersejarah dalam Kongregasi SFIC terjadi tanggal 1 Juli 2022.

Karena di hari bahagia itu ada 14 suster yunior Kongregasi SFIC memperbaharui kaul-kaulnya. Untuk tekun dan setia melakoni hidup religius seturut semangat Injil. Yakni menjaga kemurnian, menghayati semangat kemiskinan, dan selalu menjaga diri mau taat.

Ke-14 suster muda SFIC yang memperbarui kaulnya adalah nama-nama berikut ini.

14 suster muda Kongregasi SFIC memperbaharui kaul-kaulnya di Wisma Imaculata Pontianak. (dok SFIC)
  1. Sr. Asteria Suati SFIC.
  2. Sr. Patricia Pitra Weni SFIC.
  3. Sr. Filomena SFIC.
  4. Sr. Pelagia Agnes SFIC.
  5. Sr. Flora Yuliana SFIC.
  6. Sr. Chiara Evranosa SFIC.
  7. Sr. Gabriela Arsima SFIC.
  8. Sr. Mikhaela Alesia SFIC.
  9. Sr. Teresia Sumanti SFIC.
  10. Sr. Margareta Yeni SFIC.
  11. Sr. Elisabet Paulina SFIC.
  12. Sr. Gisele Indrisari SFIC.
  13. Sr. Giasinta Marsedes SFIC.
  14. Sr. Gema Batu Salu SFIC.
Bersama Vikjen Keuskupan Agung Pontianak Pastor William Chang OFMCap. (Dok SFIC)
Mendapat dukungan dari segenap kolega suster SFIC. (Dok. SFIC)

Didahului dengan triduum

Prosesi pembaharuan kaul-kaul religius ini dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Agung Pontianak Pastor Wiliam Chang OFMCap.

Sebelumnya, ia juga mendampingi para suster yunior ini mengikuti program retret triduum.

Dalam homili singkatnya, Pastor Wiliam Chang mengatakan, hidup religius kita dilandasi oleh semangat Injil. Sebuah kesaksian yang hidup.

Jika di dalam diri ada Injil yang hidup, maka hidup kita akan penuh kasih dan perhatian.

Dan sebaliknya, jika didalam diri kita tidak ada semangat Injil, maka ada yang ada adalah semangat-semangat negatif seperti individualisme, materialisme, konsumerisme, etnisitas negatif, perpecahan kelas, dan ketidakadilan.

Pembaruan kaul ke-14 suster yunior SFIC terjadi dalam Perayaan Ekaristi. (Dok. SFIC)

Trisatya 3 kaul

Kaul religius ditandai dengan pengenaan jubah religius. Jubah ini menunjukkan penempuhan hidup dalam kemiskinan dan kemurnian.

Pengikraran kaul adalah pembaktian diri khusus yang menyempurnakan hidup pengikut Kristus.

Mereka ingin membaktikan diri kepada Allah, menjadikan seluruh hidup sebagai pelayanan kepada Allah saja.

Kaul Kemurnian.

Bukan hanya murni fisik, tetapi hati dan hidup rohani juga harus murni. Kaul Kemurnian itu sendiri adalah dimensi kenabian dari keperawanan untuk mewartakan adanya hidup kekal yang sedang dinantikan.

Kaul kemiskinan

Bunda Maria adalah teladan kemiskinan -seorang hamba yang mengosongkan dirinya di hadapan Bapa Surgawi.

Sedangkan spiritualitas hidup religius yaitu kemiskinan Yesus. Yesus yang menjadi miskin sekalipun Ia kaya (2 Korintus 8:9).

Miskin bukan hanya miskin fisik, tapi lebih mengarah kepada miskin roh, yang selalu mengandalkan Tuhan dalam segala-galanya.

Kaul ketaatan

Ini dicontohkan oleh Yesus sendiri, yang taat kepada Bapa sampai mati di kayu salib.

Proficiat kepada para suster yunior SFIC yang berani dan tegas memilih setia menjadi mempelai Kristus.

Semoga selalu setia.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here