Kekayaan Bisa Menjauhkan Tuhan

0
467 views
Ilustrasi: Kekayaan bisa menjauhkan Tuhan.

Bacaan 1: Hos 10:1-3. 7-8. 12
Injil: Mat 10:1-7

TIDAK salah menjadi seorang kaya. Namun menjadi salah, saat manusia memusatkan perhatiannya hanya pada kekayaan dan melupakan Allah. Kekristenan memandang bahwa kekayaan itu berasal dari Tuhan.

Allah tidak mengutuk atau menyalahkan siapa pun, karena memiliki kekayaan.

Perjanjian Lama banyak menyatakan bahwa kekayaan itu berasal dari Tuhan.

“Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya.”

Daud mengatakannya dalam kitab 1 Tawarikh 29:12.

Sebagai “Bangsa Terpilih”, Israel banyak dianugerahi janji-janji dan berkat duniawi. Dalam Perjanjian Lama, kita membaca banyak tokoh diberkati Allah dengan kekayaan. Mereka diberikan tanah dan semua kekayaan yang ada.

Bangsa Israel diberkati tanah dan kebun yang subur. namun bukannya berterima kasih menyembah sujud kepada-Nya, mereka malah menyembah berhala.

Allah memberikan peringatan keras kepada mereka yang lebih bersungguh-sungguh mencari kekayaan ketimbang mencari Allah. Dia akan menghancurkanmu oleh perbuatan jahat itu.

Allah ingin kita fokus menetapkan hati pada “hal-hal yang di atas,” bukannya pada “hal-hal yang ada di bumi” ini.

Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.

Materi bisa menjauhkan seseorang dari Tuhan dan menjerumuskan pada berhala. Orang demikian termasuk mereka yang hilang dan harus dicari untuk diajak kembali.

Inilah misi yang diberikan kepada para murid termasuk kita umat Kristiani saat ini.

Mencari mereka yang hilang secara iman dan mengajak pertobatan, mendekatkan kembali kepada Allah.

Menjadi katolik harus bermisi, mewartakan pertobatan dan Kerajaan Allah.

“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat.”

Demikian perintah-Nya kepada kita pengikut-Nya.

Pesan hari ini

Kita dipanggil untuk mencari mereka yang hilang secara iman oleh materi duniawi. Mengajak pertobatan dan mewartakan kabar sukacita Allah.

Sebab Allah menghukum mereka yang menyelingkuhi-Nya.

“Bagi mereka yang mencintai, tidak ada yang terlalu sulit, apalagi jika hal itu dilakukan demi cinta Tuhan kita Yesus Kristus.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here