Komitmen Kemuridan Yesus

0
464 views
Ilustrasi - Berani memanggul salib. (Ist)

Bacaan 1: Yes 1:11-17
Injil: Mat 10:34 – 11:1

MUDAH-mudahan para sahabat tidak pernah mengalami dikhianati sahabat. Namun jika pernah mengalaminya tentu pernah merasakan sakitnya luka itu.

Sahabat mestinya orang yang bisa diandalkan di setiap waktu, ia selalu ada dalam saat suka maupun duka. Namun mengapa ia tega untuk menorehkan luka?

Bisa saja luka itu bagi orang lain sangat kecil, namun karena dilakukan oleh sahabat luka itu begitu perih. Mungkin lebih sakit dibanding luka yang dibuat oleh orang yang memang membencimu sekalipun lukanya lebih dalam.

Kebanggaan dan kepercayaan kepadanya pasti langsung runtuh, “Nila setitik hancur susu sebelanga”.

Mungkin sulit (meski bisa) dikembalikan lagi.

Kebanggaan dan kepercayaan Allah kepada bangsa Israel runtuh saat mereka menyelingkuhi-Nya.
Allah adalah Hakim Agung dan akan menghakimi siapa saja yang melawan-Nya. Keputusan-Nya tidak akan dipulihkan selama orang tersebut tidak mau berbalik, menyesali dan bertobat kepada-Nya.

Hal ini juga berlaku bagi bangsa pilihan-Nya.

“Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku.”

Demikian sabda-Nya, menanggapi ibadah palsu mereka. Doa yang berkali-kali pun tidak akan didengarkan-Nya lagi, kecuali mengalami pertobatan.

Untuk itulah Tuhan Yesus yang juga punya kuasa sebagai Hakim Agung datang. Dia mengingatkan siapa saja yang meninggalkan-Nya untuk kembali.

Dalam Alkitab, dunia sering digambarkan sebagai sesuatu yang jahat.

Konsekuensi dari itu semua adalah keterpisahan dengan duniawi, termasuk dengan keluarga sekalipun serta orang-orang disekitar yang lebih memilih terikat dengan dunia.

“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.

Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.”

Sebaliknya, Tuhan akan mengapresiasi siapa saja yang terus berbuat kebaikan serta berpegang teguh dalam iman Kristus.

“Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

Demikian janji-Nya.

Pesan hari ini

Tetaplah jadi kebanggaan dan kepercayaan Tuhan, terus berbuat kebaikan dan tidak meninggalkan-Nya.

“Iman tidak selalu berarti mengubah situasimu, namun yang pasti adalah mengubah dirimu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here