YESUS bersabda, “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.” (Mat 13: 12). Bagaimana memahami sabda-Nya ini?
Bisa jadi Dia berbicara tentang iman. Yang tidak memiliki iman dan suka khawatir justru kehilangan segala yang telah diberikan kepadanya. Gagal melihat dan mensyukuri yang ada padanya.
Betapa pentingnya melihat dan mendengar dengan iman. Bukankah banyak orang punya mata, tetapi tidak melihat dan punya telinga tetapi tidak mendengar (Mat 13: 14-15)? Kedua indera itu tidak membantu mereka mengimani Allah dan karya-Nya.
Karena itu, Yesus juga menegaskan, “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.” (Mat 13: 16). Artinya, berbahagialah orang yang matanya dapat melihat karya Allah dan telinga-Nya mendengar suara Tuhan.
Karya Tuhan itu amat nyata dan menjadi sempurna dalam diri Yesus. Dia menunjukkan kasih Allah. Berbahagialah orang yang melihat dan mendengarkan Dia serta menjadi percaya.
Berkat iman itu mereka akan melihat dan mendengar melampaui apa yang dapat dilihat mata dan didengar telinga jasmani. Mereka tidak hanya melihat gunung sebagai gundukan tanah hijau karena pepohonan, tetapi sebagai tanda kehadiran Tuhan. Mereka melihat sesama lebih dari sosok biologis, melainkan sebagai ciptaan mulia yang patut dikasihi.
Dalam dunia yang hanya mengandalkan kemampuan manusia, ada banyak hal yang hilang (dianbil) dari kita. Mata politik dan ideologi sering buta dan gagal melihat sesama dari partai atau ideologi lain.
Sikap eksklusif membuat orang kehilangan tetangga sebelah, karena tidak mau bertegur sapa dan saling peduli.
Dalam kehidupan bersama, mata dan telinga macam apa yang aku gunakan? Apakah aku memanfaatkan indera iman, sehingga melihat dan mendengar kehadiran Tuhan dan karya keselamatan-Nya di lingkungan sekitarku?
Kamis, 21 Juli 2022
