Ulasan Injil Minggu Biasa XVII, “Yesus Beri Makan 5.000 Orang” (3)

0
3,838 views

PEMECAHAN yang makin absurd diajukan oleh Andreas yang tentunya juga orang yang punya banyak relasi seperti Filipus. Andreas mendapati seorang anak kecil yang mempunyai lima roti dan dua ikan, tapi, tapi, tapi… Ia berpikir seperti Filipus juga. Oom Hans membiarkan pembaca menangkap maksud tulisannya dengan kreatif. Kita boleh bertanya siapa anak kecil itu? Kok tiba-tiba dimunculkan.

Dan apa yang dibawakannya? Lima roti dan dua ikan itu kiranya bukan bekalnya. Terlalu banyak.
Tentunya juga bukan barang dagangan. Lalu apa? Mari kita bayangkan, anak itu diutus oleh ibunya yang tinggal di dekat-dekat situ untuk menyampaikan bungkusan roti dan ikan bagi Andreas dan Filipus yang pernah mampir ke rumahnya. Kita ingat Yesus beberapa waktu sebelumnya mengutus murid-muridnya dua berdua mengunjungi pelbagai tempat menyiapkan kedatangannya.

Bungkusan makanan itu sekedar tanda masih ingat akan kunjungan mereka berdua yang tak membawa bekal makanan. Juga ungkapan terima kasih. Tentu Andreas rada kikuk. Apa yang mau dibuat dengan roti dan ikan yang memang enak itu bagi orang sebanyak ini? Kita berhenti di sini dan masuk kembali ke dalam teks Yohanes.

Yesus mengambil roti tadi. Yesus mengucap syukur – mengucap terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Begitu juga dilakukannya dengan ikannya. Lalu dibagi-bagikannya kepada semua orang di situ. Itulah mukjizatnya! Yesus mengubah tanda terima kasih yang dibawakan anak kecil tadi menjadi makanan bagi lima ribu orang dewasa. Dan masih sisa dua belas bakul penuh potongan roti yang dapat diberikan kepada siapa saja.

Ungkapan syukur kepada yang ada di surga itu telah mengubah bungkusan roti dan ikan tadi menjadi bingkisan kasih yang luar biasa besarnya bagi semua orang yang ada di situ. Perkara yang tadi kelihatan tak mungkin kini menjadi kenyataan berkat ketulusan bocah yang membawakannya, dan juga berkat syukur Yesus kepada Bapanya.

Sebelum membagi-bagikan makanan, Yesus menyuruh orang-orang itu duduk. Yohanes mencatat, “…di tempat itu banyak rumput” (6:10). Orang-orang itu ditampilkan Oom Hans sebagai domba-domba yang dibawa ke tempat yang banyak rumputnya oleh sang Gembala Baik. Terasa suasana tenteram yang di tempat orang-orang itu berada bersama dengan tokoh yang mereka dengarkan dan mereka ikuti ke mana saja ia pergi. selesai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here