Home BERITA Merunduklah Seperti Padi

Merunduklah Seperti Padi

0
1,609 views
Padi, makin berisi makin merunduk

Bacaan 1: Sir 3:17-18. 20. 28-29

Bacaan 2: Ibr 12:18-19. 22-24a

Injil: Luk 14:1. 7-14

Disaat seseorang berjuang untuk mencapai sebuah keberhasilan, pasti akan berjuang dengan penuh semangat dan tenaga. Apapun halangannya pasti akan dihadapi dan diselesaikan.

Namun saat keberhasilan itu tercapai, tak sedikit yang menjadi angkuh. Merasa dirinya hebat, padahal semua keberhasilan pasti ada campur tangan Tuhan.

Peribahasa “makin berisi makin merunduk” diambil dari fenomena tanaman padi yang siap panen. Semakin berumur dan berbuah, maka tanaman padi ujungnya akan semakin merunduk.

Ilmu padi mengajarkan seseorang untuk tidak sombong namun selalu rendah hati.

Menunduk ataupun mengalah belum tentu kalah dan lemah.

Dalam sebuah kesempatan makan di rumah seorang pemimpin kelompok Farisi dan dihadiri oleh kalangan mereka, Tuhan Yesus mengajarkan sikap injili untuk selalu merendahkan diri serta tidak pamrih.

Kelompok Farisi dikenal sebagai ahli agama dan seharusnya juga menunjukkan sikap-sikap sebagai orang beragama. Namun kenyataannya tidak demikian dalam keseharian mereka.

Sombong, menindas, gila hormat, suka berdoa di jalanan agar dilihat orang dan sebagainya, inilah yang dikritik Tuhan Yesus.

“…Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Berbuat baik tidak perlu mengharapkan pamrih, biarlah itu menjadi bagian Tuhan untuk membalas kebaikanmu.

Hal ini juga ditekankan oleh penulis Kitab Sirakh,

“Makin besar engkau, makin patut kaurendahkan dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.”

Dalam nasihatnya kepada jemaat Ibrani, penulis surat mengingatkan agar mereka tetap teguh dalam iman dan tidak terjerumus pada penyembahan berhala.

“Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga, dan kepada Allah,…

…marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.”

Pesan hari ini

Hari ini Tuhan Yesus mengajarkan dua sikap injili yang harus dilakukan, yaitu tidak sombong dan tidak pamrih dalam memberi. Merunduklah seperti padi.

Tetap teguh dalam iman. “Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here