Bacaan 1: 1Kor 3:18-23
Injil: Luk 5:1-11
“Wong ko ngene kok dibandhing-bandhingke, saing-saingke yo mesti kalah, tak oyako aku yo ora mampu, mung sak kuatku mencintaimu.
(orang seperti ini kok dibanding-bandingkan, diadu ya pasti kalah, kukejar pun aku tak mampu, hanya sekuatku kumencintaimu).
Jelas bedo yen dibandhingke, ora ono sing tak pamerke, aku raiso yen kon gawe gawe, jujur sak onone, sopo wonge sing ra loro ati, wes ngancani tekan semene, nanging kabeh ora ono artine
(Jelas bedalah kalau dibandingkan, ga ada yang aku unggulkan, aku ga bisa pura-pura, jujur apaadanya, siapa orangnya tak sakit hati, sudah menemanimu sampai hari ini, tapi semua seolah tak berarti).
Raono ajine” (ga ada nilainya).
Penggalan lirik sebuah lagu yang menjadi viral akhir-akhir ini. Kisah seseorang yang kecewa karena dibanding-bandingkan dengan orang lain, dan ia merasa kalah.
Paulus kecewa kepada jemaat Korintus karena ia dibanding-bandingkan dengan pengajar lain seperti Apolos, (murid) Kefas dan lainnya. Paulus merasa ia memang tak pandai bicara bahkan sebagian orang mungkin menganggap ia tidak berhikmat.
Jemaat menganggap pengajar-pengajar lain lebih “joss” dan berhikmat, kerasulan Paulus digugat.
Paulus menegur keras atas sikap tersebut.
“…janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.
Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.”
Sebagai “penjala manusia” Rasul Paulus tetap teguh dan konsisten dalam mengajar dan mewartakan-Nya. Ia tidak peduli apa penilaian orang sebab hanya Tuhanlah yang ia layani.
Paulus meminta agar mereka tetap fokus kepada Allah dan bukan kepada pribadi pengajar.
Sama seperti Paulus, setiap umat katolik diutus menjadi “penjala manusia”. Ini seperti yang disampaikan Tuhan Yesus kepada Simon Petrus dan murid lainnya saat di Danau Galilea.
“Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”
Pesan hari ini
Jangan takut “dibanding-bandingkan” dengan pewarta-pewarta lain. Tetap fokus dengan pengutusanmu, layani Tuhan Yesus dengan tulus tak peduli apa kata orang.
“Jadilah dirimu sendiri, percaya diri pada kemampuanmu dan jangan pernah membanding-bandingkan dengan orang lain. Kamu punya keunikan sendiri.”