Bacaan 01: 1Kor 6:1-11
Injil: Luk 6:12-19
Dalam pepatah masyarakat Jawa, dikenal istilah “tumbak cucukan”. Tumbak dalam Bahasa Indonesia berarti “tombak” dan cucukan biasanya berupa kayu berujung runcing yang merupakan senjata tajam untuk menusuk atau melukai sesuatu.
“Tumbak cucukan” bisa diartikan mulut yang suka bocor kemana-mana, ngomong sembarang kepada orang lain untuk mencari pujian dengan cara mengadu domba.
Dari “adu domba” tersebut akan timbul perselisihan.
Dalam setiap komunitas, ada saja tipe orang yang berwatak “tumbak cucukan”. Demikian juga dalam jemaat Korintus, timbul banyak perselisihan akibat adu domba dan perilaku menyimpang dari ajaran Kristiani.
Paulus menyesalkan, bahwa dalam menyelesaikan setiap perselisihan tersebut mereka selalu mencari keadilan diluar komunitas Kristen.
Padahal jemaat sebagai orang kudus punya kekuatan dalam menyelesaikan perkara-perkara duniawi. Bahkan kelak saat akhir zaman, kita sebagai orang kudus punya kuasa mengadili para malaikat.
“Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?”
Masalah internal jemaat seharusnya diselesaikan dalam jemaat dan bukan dibawa ke pihak luar yang bukan Kristen sebab akan mempermalukan diri sendiri.
Untuk itulah Tuhan Yesus memilih dua belas rasul-Nya, agar membantu dan melanjutkan karya-Nya di dunia termasuk menyelesaikan masalah-masalah jemaat.
Mereka datang dari berbagai kalangan dan disatukan dalam suatu persekutuan kudus dengan Allah Bapa. Termasuk kita umat Katolik, harus bermisi dan tidak hanya ‘jago kandang’.
Saat turun dari bukit, Tuhan dan para murid telah ditunggu banyak orang dari Yudea, Yerusalem bahkan dari daerah non Yahudi seperti Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan… karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya
Tuhan Yesus menunjukkan belas kasih-Nya kepada orang banyak itu. Demikianlah juga para murid-Nya, termasuk kita orang katolik harus mampu berbelas kasih dalam nama Tuhan Yesus.
Pesan hari ini
Ga perlu ‘tumbak cucukan’ keluar, saat ada masalah dalam persekutuan. Tuhan Yesus telah memberi kuasa umat katolik menghakimi para malaikat, sehingga perkara-perkara dunia semestinya mampu diselesaikannya dengan mudah.
“Mulut dicipta di depan supaya kita tidak membicarakan orang dibelakang.”