Jumat, 9 September 2022
- 1Kor. 9:16-19,22b-27.
- Mzm. 84:3,4,5-6,12.
- Luk. 6:39-42.
NYAMAN dengan diri sendiri memang sangat menyenangkan. Tetapi tidak jarang kenyamanan itu diusik dan orang yang tidak menyukai dengan pribadi kita.
Dicari selalu kekurangan dan kesalahan yang ada hingga tidak jarang membuat kita sungguh menjadi pesakitan.
Ada orang yang selalu berkomentar mengenai penampilan kita, cara berkomunikasi maupun kesuksesan yang kita dapatkan.
Mereka sering berkomentar mengenai orang lain dan menyibukkan diri untuk mencari kekurangan orang lain, tetapi dia tidak melihat dirinya sendiri.
“Berkomentar atau menceritakan kekurangan orang lain sangat mudah, tetapi sulit sekali untuk melihat kekurangan dirinya sendiri,” kata seorang bapak.
“Dia terpaksa mengurangi aktivitasnya dalam kelompok tani, karena ada anggota yang selalu mau mengatur sesuai dengan keinginannya sendiri, meski langkah-langkah yang dia ambil banyak ditentang anggota lain,” sambungnya.
“Dia merasa paling benar sendiri hingga dengan mudah mencela dan menilai pikiran orang lain tidak bermutu,” ujarnya
“Setiap omong selalu paling hebat dan paling benar tetapi kenyataannya jauh dari kebenaran,” lanjutnya.
“Banyak anggota lain yang memahami dia, dan semua omongannya tidak pernah diikuti,” tegasnya.
“Namun tidak sedikit yang menghindari dan berusaha tidak berurusan dengan dirinya,” imbuhnya.
“Sikap sombong dan angkuhnya telah menyudutkan dirinya dan orang lain meninggalkannya,” ujarnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat?
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Yesus mengajak kita untuk berani melihat diri sendiri dan menghilangkan hal-hal yang kurang baik dalam diri kita. Kita semua mempunyai balok dalam mata kita seperti kesombongan, dendam, iri hati, egois, merasa diri yang paling benar, suka memaksakan kehendak, berbohong dan masih banyak yang lain.
Balok-balok inilah yang membuat kita tidak bisa melihat kebaikan, kejujuran, keramahan, dan pengorbanan orang lain.
Mari kita introspeksi diri secara jujur dan rutin dalam suasana doa, karena hal itu akan membuat kita mampu melihat diri kita secara jernih.
Berbagai kelebihan dan kebaikan yang ada dalam diri tetap kita jaga dan kembangkan, sementara kekurangan dan kesalahan kita perbaiki, serta hal-hal yang tidak baik kita buang jauh-jauh.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah mata hatiku ditutupi oleh keangkuhan dan kesombongan diri?
Selamat pagi Romo… terimakasih renungannya amin
Sama2 Mas, apa kabar? Sehat selalu ya
Terimakasih Romo Gun.
Sami2 bu…semoga menginspirasi