BANYAK orang merasa terharu dan meneteskan airmata tatkala bisa bertemu dengan pribadi yang amat terkenal. Jangankan berbicara, berjabat tangan atau berfoto bersama, bisa melihat dari dekat Presiden Jokowi saja rakyat sangat bahagia.
Ketika Yesus mulai dikenal khalayak karena pengajaran dan tindakan-Nya, sulit mendekati dan bertemu dengan-Nya. Ibu dan saudara-saudara-Nya pun mengalami kesulitan itu (Lukas 8: 19).
Pada saat diberitahu bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya hendak menemui-Nya, Yesus bersabda, ”Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Lukas 8: 21).
Jawaban itu tidak hanya menegaskan adanya relasi keluarga dan persahabatan yang baru (dalam Yesus kita bersaudara), melainkan juga membuka jalan baru untuk bertemu dengan Yesus.
Cara terbaik untuk bertemu Yesus dan menjadi saudara-Nya ialah mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya.
Jalan ini terbuka untuk siapa saja, termasuk mereka yang bukan orang Kristen.
Dibaptis dan disatukan dengan Yesus amat penting. Langkah awal dan fundamental ini perlu ditindaklanjuti. Bagai benih yang ditabur perlu dipelihara (disiram dan dipupuk).
Caranya? Dengan tekun mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannnya.
Gereja mempunyai banyak contoh konkret dari orang yang telah melakukan hal itu. Misalnya, para martir yang tidak hanya dibaptis (mati bersama Kristus), tetapi juga bangkit bersama Dia.
Mereka mencurahkan darahnya dan rela mati demi mewujudkan kehendak Tuhan.
Kita berada dalam zaman yang jauh dari masa Yesus hidup di dunia. Apakah kita masih bisa bertemu dengan Dia? Bertemu secara fisik tentunya sulit.
Syukur kepada Tuhan, Sabda Yesus hari ini menegaskan cara bertemu dengan-Nya (Lukas 8: 21). Setiap orang bisa melakukannya.
Selasa, 20 September 2022
PW Santo Andreas Kim Taegon dan Paulus Chong Hasang, Martir Korea.