Minggu, 9 Oktober 2022
- 2Raj. 5:14-17.
- Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4.
- 2Tim. 2:8-13.
- Luk. 17:11-19.
BERSYUKUR kepada Tuhan akan segala hal yang kita alami dan terjadi di dalam hidup ini.
Sikap hati ini akan membawa hati kita sumeleh dan mengalami rasa bahagia yang tiada kiranya.
Tanpa disadari atau tidak, kehidupan yang kita jalani sering dipenuhi dengan aneka masalah hingga tanpa sadar keluar keluh kesah.
Sering kali kita lupa bahwa sebenarnya hidup kita ini memiliki berbagai macam keindahan yang perlu kita syukuri kepada Tuhan.
“Ini sudah jadi nadar saya, jika saya sembuh dan bisa bekerja lagi, saya akan mengajak umat satu lingkungan pergi ziarah ke Gua Maria,” kata seorang bapak.
“Waktu saya sakit, saudara seiman satu lingkungan silih berganti mengunjungi dan menguatkan saya,” sambungnya.
“Doa-doa yang tulus itu bisa membuat saya bisa mengalami mukjizat dan sembuh dari kanker ini,” kisahnya.
“Saya yakin, bahwa doa-doa yang didukung oleh merekalah yang menggerakkan hati Tuhan untuk bermurah hati kepada saya,” paparnya.
“Saya sudah berjanji dalam hati kepada Tuhan, baik sembuh atau tidak, jika Tuhan memberikan saya kesempatan saya ingin pergi ziarah dengan saudara-saudaraku satu lingkungan yang setia mendoakanku,” katanya.
“Niatku ini didengar Tuhan, bahkan saya menerima anugerah Tuhan, menerima penyembuhan dari penyakit yang menakutkan itu,” imbuhnya.
“Ziarah bersama dengan satu umat lingkungan ini, adalah nadar saya untuk selalu bersyukur pada Tuhan atas kasih setia dan berkat-Nya,” tegasnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”
Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Dalam situasi apa pun kita bisa mengandalkan Tuhan, bahkan saat kita dalam situasi yang sangat buruk sekalipun.
Mari kita datang dan bersyukur senantiasa kepada Tuhan dalam segala kondisi, seperti satu orang di antara orang kusta yang datang kembali menemui Yesus untuk berterima kasih.
Tuhan memang tidak perlu ucapan terima kasih kita, namun sikap syukur itu akan semakin meneguhkan kasih Tuhan yang telah kita terima.
Bagaimana dengan diriku? Apakah aku mensyukuri hidup ini?
Saya sangat bersyukur atas kasih Allah yang selalu mengalir kedalam hidup kami. Dan semoga Allah tak bosan-bosannya menyayangi kami umat’nya
Amin….