DALAM Injil, orang bisa membaca atau mendengar tentang yang diajarkan atau dilakukan oleh Tuhan Yesus. Injil yang diwartakan hari ini (Lukas 13: 10-17) mewartakan perbuatan baik yang dilakukan-Nya, yakni menyembuhkan seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk oleh roh jahat (Lukas 13: 11).
Itu dilakukan-Nya di rumah ibadat.
Karena Yesus nenyembuhkan orang itu pada hari Sabat, kepala rumah ibadat itu gusar. Dia berkata, “Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu, datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat.” (Lukas 13: 14).
Namun, Tuhan Yesus menjawab bahwa orang-orang munafik pada hari Sabat melepas lembu untuk minum dan karena itu wanita yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis itu juga harus dilepaskan (Lukas 13: 15-16). Misi utama Yesus adalah melepaskan manusia dari kuasa iblis. Itu tidak pernah ditunda.
Dari injil hari ini, kita dapat belajar minimal dua hal.
Pertama, Yesus itu manifestasi kehadiran dan kasih Tuhan. Sebagai kasih, Dia peka terhadap penderitaan manusia. Tanpa orang meminta-Nya pun Yesus menyembuhkan orang sakit.
Kasih sejati mendorong orang untuk berbuat baik kepada siapa pun, tanpa membedakan suku, etnis, agama, ras, dan perbedaan lain. Inilah yang semestinya menjiwai hidup dan karya manusia. Kasih adalah jiwa dan motivasi terbaik dari semua tindakan manusia.
Kedua, orang Yahudi mengajarkan supaya orang bekerja selama enam hari dan pada hari Sabat beristirahat. Maka, kepala rumah ibadat gusar ketika melihat Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat.
Namun bagi Yesus, semua hari milik Tuhan dan semua hari itu baik. Semua hari menjadi kesempatan berbuat baik. Karena itu, pada hari Sabat pun Dia menyembuhkan orang.
Semua orang diajak meneladan Yesus, Sang Kasih. Bukankah setiap orang diciptakan secitra dengan Tuhan (Kejadian 1: 26)?
Santo Paulus mengajarkan, “Sebab itu jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan dan hiduplah dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kalian dan telah menyerahkan Diri-Nya untuk kita sebagai kurban dan persembahan yang harum mewangi bagi Allah.” (Efesus 5: 1-2).
Karena semua hari itu baik, setiap hari kita bisa berbuat baik dan mengasihi sesama, terutama mereka yang memerlukan kasih kita. Tuhan telah mengasihi kita lewat Yesus Kristus yang mengurbankan Diri-Nya bagi kita.
Semoga kita juga siap berkurban bagi sesama. Amin.
Senin, 24 Oktober 2022