Pelita Hati: 08.12.2022 – Dikandung Tanpa Noda dan Sungguh Setia

0
751 views

Bacaan: Kejadian 3:9-15.20, Efesus 1:3-6.11-12, Lukas 1:26-38 

Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.  Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.  Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 

dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”  Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”  Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk. 1:30-38)

Sahabat pelita hati, 

HARI ini (8 Desember) Gereja merayakan hari raya  Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda. Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda ini secara resmi dinyatakan sebagai sebuah dogma oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854. Dogma ini juga didukung  oleh pernyataan  dalam Injil Lukas, Maria disapa oleh Malaikat Gabriel sebagai yang “penuh rahmat” atau “yang dikaruiai”. Dan berkat Yesus yang dikandungnya menjadi daging di dalam tubuhnya, maka Maria juga dikuduskan oleh-Nya.

Sahabat terkasih,

Pelita sabda hari ini mengangkat kisah “panggilan Maria”. Ia dipilih menjadi ibu Tuhan. Maria yang disapa oleh Malaikat Gabriel sebagai “yang dikaruniai” menampakkan ketaatan dan kesanggupannya sebagai ibu Tuhan dengan segala resikonya. Ecce ancilla Domini, fiat mihi secundum verbum Tuum, (Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku seturut perkataan-Mu itu). Karenanya Maria juga dikenal sebagai “Hawa Baru”, sang ibu kehidupan. Jika “Hawa Lama” dengan mudah terjatuh dalam pelukan godaan iblis atau ular sehingga jatuh ke dalam dosa, tidak demikian dengan Maria. Kesetiaan dan ketaatannya memberi inspirasi baru bagi  hidup di zaman ini. 

Sahabat terkasih, 

Berkat sakramen baptis kita pun telah menerima pengudusan. Semoga kita mampu menjaga kekudusan yang telah tertanam di dalam diri dengan usaha ketaatan dan kesetiaan kita dalam menghayati panggilan hidup masing-masing. Bunda Maria doakanlah kami yang berdosa ini dan mampukan kami menjadi pribadi yang setia memegang janji.

Ini jamu bukan jamu sembarangan,
jamu ramuan peninggalan nenek moyangmu.
Aku ini hamba Tuhan, 
terjadilah padaku seturut perkataan-Mu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here