Rabu, 7 Desember 2022
PW St. Ambrosius, Uskup
Bacaan Injil: Mat 11: 28-30
Sdri/a ku ytk.,
DI dalam Bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Siapa pun yang sedang letih lesu dan berbeban berat diundang datang kepada-Nya. Dia menjanjikan kelegaan dan ketenangan. Datang kepada-Nya berarti berdoa memohon kekuatan dan rahmat kepada-Nya.
Bahkan Dia juga mengajarkan kepada kita, agar kita memikul kuk yang dipasangkan-Nya atas kita, bersama dengan Dia. Apa itu kuk? Kuk adalah kayu lengkung yang dipasang di tengkuk kerbau atau sapi untuk menarik bajak, pedati, dan sebagainya.
Yesus menegaskan, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan”. Kuk yang dimaksudkan Tuhan Yesus tersebut bisa diartikan sebagai hukum yang baru, yang diberikan Yesus kepada kita, ataupun sebagai beban hidup akibat dosa kita manusia, yang kita alami atas izin Tuhan.
Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita agar kita memikul beban kuk ini bersama-Nya agar kita beroleh kelegaan. Sebab sama seperti dahulu bangsa Yahudi menerima pertolongan Tuhan, demikianlah sekarang ini kita pun dapat memperoleh pertolongan-Nya, asalkan kita mau datang kepada-Nya, dan mau mengikuti semua perintah-Nya.
Dengan kesetiaan kita mengikuti hukum dan perintah Kristus, dan memohon belas kasihan-Nya, kita akan memperoleh pertolongan dan kelegaan, sehingga beban yang kita hadapi akan menjadi lebih ringan.
Pada hari ini kita merayakan peringatan wajib Santo Ambrosius (340-397). Dia seorang Uskup. Santo Ambrosius menjadi teladan pribadi yang luar biasa dalam beriman pada Tuhan. Dia dipakai Tuhan untuk menguatkan iman dan semangat umatnya yang sedang lumpuh waktu itu.
Pada tahun 372 ia diangkat menjadi kepala dewan kota Liguria dan Emilia, dengan berkedudukan di kota Milano. Saat itu Milano adalah ibu kota kedua Kerajaan Romawi setelah Kota Roma. Kedudukan ini membuat dia terkenal ke seluruh negeri sebagai seorang administrator yang cakap dan seorang politisi ulung.
Dia dipilih menjadi uskup Milan. Ambrosius menjadi bapa serta teladan yang mengagumkan bagi umatnya. Ia juga melawan segala kejahatan dengan keberanian yang mengagumkan. Ia juga melawan bidaah Arian dengan gigih.
Di tengah kesibukannya, ia tetap berusaha mencari waktu untuk berdoa dan menulis tentang kebenaran-kebenaran Kristen. Kotbah-kotbahnya sangat menarik dan kemudian diterbitkan menjadi buku bacaan rohani umat.
Salah satu kemenangannya yang terbesar ialah keberhasilannya mempertobatkan Agustinus. Ia menerima dan mempertobatkan Agustinus, seorang pemuda yang amat cerdas tapi hidupnya tidak karuhan. Kelak Agustinus menjadi uskup dan santo. Ternyata, Santo ‘melahirkan’ santo. Kekudusan itu ternyata bisa nyetrum dan menjalar.
Pertanyaan refleksi, apakah hari-hari ini Anda sedang memikul beban hidup yang membuat letih lesu? Siapakah orang yang menginspirasi Anda menjadi pribadi yang seperti sekarang ini?
Selamat berpesta pelindung bagi Anda yang bernama baptis Ambrosius.
Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli-Semarang).# Y. Gunawan, Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)