Puncta 28.12.22
Pesta Kanak-Kanak Suci, Martir
Matius 2: 13-18
ADA sebuah film berjudul The Silent Scream (Jeritan Sunyi) yang menjelaskan bagaimana proses aborsi dijalankan di Amerika. Film ini dibuat oleh Gerakan Pro Life yang menentang pengguguran.
Dari waktu ke waktu, tindakan ilegal ini tidak berkurang, tetapi justru makin meningkat. Tetapi dengan film ini kita disadarkan betapa ngerinya proses kematian janin di dalam kandungan.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), melaporkan bahwa kasus aborsi di negara kita tergolong cukup tinggi. Mereka mencatat ada dua juta kasus per tahun. Yang sangat mengagetkan adalah 30% dari kasus itu dilakukan oleh remaja.
Aborsi ilegal dianggap sebagai jalan keluar dari kehamilan tak dikehendaki. Sesungguhnya ini adalah hal yang berbahaya. Di balik itu ada semacam warning kepada kita semua bahwa ada perilaku hidup yang tidak baik.
Di Jakarta ada sebuah klinik ditutup polisi karena diduga menjadi tempat praktek aborsi. Klinik itu telah mengaborsi 903 bayi yang dimusnahkan dengan bahan kimia.
Guttmacher Institute merilis sebuah penelitian di enam kota besar Indonesia. Dari hasil riset mereka melaporkan bahwa dari 1000 wanita produktif, 13 orang melakukan aborsi. Sangat memprihatinkan.
Seringkali semua pihak menyalahkan remaja. Tetapi yang harus refleksi dan evaluasi adalah keluarga. Keluarga adalah tempat pendidikan utama dan pertama.
Orangtua adalah guru dan pendidik utama bagi anak-anaknya. Orangtua dipanggil mendampingi para remaja, terutama para putrinya untuk bergaul dengan baik.
Dalam Injil Herodes merasa diperdaya oleh para Majus. Mereka tidak kembali ke Yerusalem, melainkan pulang lewat jalan lain. Hal ini membuat Herodes marah. Ia memerintahkan membunuh semua anak di Betlehem yang berumur dua tahun ke bawah.
Herodes takut karena lahirnya Raja Israel yang baru. Kekuasaan membuatnya kalap dan bertindak kejam.
Kalau zaman dulu ada Herodes Arkhelaus, Herodes Filipus, Herodes Agung, Herodes Antipas, kini ada Herodes Aborsi. Herodes Agunglah yang membunuh anak-anak tak berdosa di Betlehem.
Zaman sekarang juga ada herodes-herodes yang membunuh bayi-bayi tak berdosa yang namanya Herodes Aborsi. Bukan Herodes Antipas, tetapi Herodes Anti Kehidupan.
Mengapa terjadi demikian?
Karena dunia kita ini sedang sakit. Dunia sedang terluka. Dunia tanpa kasih sayang. Yesus datang membawa damai dan kebenaran tetapi dimusuhi dan disingkirkan.
Pembawa warta damai, sukacita, kebenaran dan cintakasih justru ditolak.
Ada begitu banyak jeritan sunyi yang dibungkam untuk hidup. Apakah anda membiarkan anak-anak tidak berdosa mengalami ketidak-adilan dan penindasan?
Marilah kita bersama berjuang demi kehidupan dan masa depan anak-anak kita.
Mendung tebal bergantung di awan-awan
Hujan deras terus mengguyur sampai siang
Anak-anak rentan mengalami penindasan
Mereka berteriak diam tak mampu berjuang
Cawas, mari berjuang demi keadilan anak-anak…