Bacaan 1: 1Yoh 1:5 – 2:2
Injil: Mat 2:13-18
Menjadi katolik selain mendapat tugas bermisi maka juga punya kewajiban menghidupi Gereja dengan aktif dalam pelayanan.
Banyak diantara umat saat diminta aktif baik di Keuskupan, Komisi, Paroki, Wilayah maupun Lingkungan sering mengatakan,
“maaf saya sangat sibuk… belum sempat…” atau malah mengatakan nanti saja kalau sudah pensiun.
Tuhan telah memberikan kehidupan kepada manusia baik melalui pekerjaan maupun dalam hal lainnya maka sudah sepantasnya membalas dengan memberikan waktu bagi-Nya dalam pelayanan.
Keuskupan Bogor dalam salah satu hasil Sinode 2019, mendorong keterlibatan orang muda katolik (OMK) berani aktif dalam pelayanan di gereja. Menjadi pengurus maupun aktif dalam ‘event-event’ gereja. Orang muda katolik adalah calon pemimpin Gereja di masa mendatang, maka harus dipersiapkan sejak dini.
Aktif di gereja tidak harus menunggu tua, jangan menunda-nunda.
Dalam perikop hari ini, kita melihat bagaimana respon yang dilakukan Santo Yusuf dengan tidak menunda-nunda apa yang dikehendaki-Nya.
Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati.
Ketika bangun dari tidurnya, Santo Yusuf tanpa menunda-nunda segera berangkat ke Mesir. Ketaatan Yusuf kepada Allah telah membuat dirinya menggenapi nubuat nabi Hosea,
“Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” (Hos. 11:1).
Sebagai katolik, seseorang telah dibaptis untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah Bapa. Maka Santo Yohanes dalam suratnya kepada jemaat di Asia Kecil meneguhkan agar jemaat hidup kudus sesuai yang dikehendaki-Nya.
“Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan *darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”
Pesan hari ini
Tuhan telah memberi kesempatan dalam hidup, jangan menunda saat Tuhan mengutusmu.
Ketulusan hati kita tunjukkan dengan melakukan kehendak-Nya tanpa ragu dan menunda-nunda waktu, aktif dalam pelayanan.
“Kamu bisa menunda satu pekerjaan, namun kamu tidak bisa menunda waktu yang terus berjalan.”