ORANG cenderung memberi perhatian pada hal-hal yang besar, istimewa, dan menarik perhatian. Sedikit yang tertarik untuk menghargai yang kecil dan sederhana, karena menganggap mereka itu tidak signifikan.
Fakta menunjukkan bahwa kehidupan ini berlangsung dalam dan oleh tangan-tangan kecil yang lepas dari pengamatan. Ekonomi dunia, misalnya, berputar di tangan kaum kecil dan sederhana yang merupakan mayoritas penduduk dunia seperti pedagang kecil, buruh pabrik, dan pembantu rumah tangga. Mereka terus bergerak mengubah dunia.
Ketika menjelaskan tentang Kerajaan Allah, Yesus menggunakan dua gambaran kecil dan sederhana, yakni benih dan biji sesawi yang ditaburkan di tanah (Markus 4: 26-34). Lewat tangan dan proses yang rahasia keduanya berubah menjadi besar dan menghasilkan buah.
Walau benih-benih itu kecil, di tangan manusia yang menaburkannya di tanah berubah menjadi daya yang mengubah. Untuk itu mereka mesti mati lebih dahulu. Ini mengingatkan kita akan ajaran tentang biji gandum yang jatuh di tanah dan mati (Yohanes 12: 24).
Perumpamaan di atas mau menggambarkan tentang komunitas umat Kristen yang pada waktu itu merupakan kelompok yang kecil dan baru. Jumlahnya tidak diperhitungkan, tetapi pengaruhnya amat signifikan.
Dari sedikit mereka perlahan-lahan tumbuh menjadi besar dan menjadi banyak. Bahkan kemudian menjadi kelompok yang diperhitungkan dan diandalkan. Hingga kini pengaruh Gereja bagi dunia amat besar.
Bagaimana hal itu terjadi?
Tidak seorang pun mengetahuinya (Markus 4: 27). Namun minimal ada dua faktor penting, yakni benih dan tangan yang menaburkan di tanah. Benih itu bisa berarti iman, bisa pula Gereja (jemaat Kristen).
Ditaburkan ke tanah berarti dimasukkan ke dalam dunia. Di sana benih itu harus mati demi dunia agar menjadi daya kekuatan Kristus yang menyelamatkan.
Dengan kata lain, Gereja akan menghasilkan buah jika mau dimasukkan ke dalam dunia. Di sana, dayanya yang kecil dan tersembunyi akan terus menghasilkan buah-buah keselamatan.
Apakah sebagai orang beriman aku mau ditaburkan oleh Tuhan Yesus Kristus ke dalam dunia untuk menyelamatkannya?
Jumat, 27 Januari 2023