Bacaan 1: Ibr 11:1-7
Injil: Mrk 9:2-13
Dalam iman, terdapat tiga unsur utama: percaya, berserah dan taat. Ketika seseorang memutuskan untuk menerima dan mau hidup bersama pasangannya adalah karena ia percaya. Dengan kepercayaannya itu, ia merasa nyaman dan akan menyerahkan hidupnya untuk dituntun. Maka ia harus taat (setia) pada pasangannya.
Jadi percaya adalah dasar dari permulaan hidup.
Dalam kerohanian, iman adalah wujud tanggapan dari pewahyuan Allah kepada manusia. Dengan iman, seorang percaya akan berserah kepada Tuhan untuk mendapatkan tuntunan hidup sehingga ia harus taat pada-Nya.
Melalui iman pula seseorang mendapatkan kekuatan dan ketulusan untuk percaya kepada-Nya meski kadang harus ikut memikul salib pribadinya, menderita bersama Kristus. Petrus dan Yakobus mati secara tragis, sedangkan Yohanes diberikan hidup lebih lama dari yang lain untuk menyampaikan wahyu Tuhan kepada semua orang
Dengan iman, Habel, Henockh, dan Nuh menjadikannya sebagai sumber kekuatan.
Dan tanpa iman, penulis surat Ibrani mengatakan bahwa tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.
Itulah mengapa para ahli Taurat yang mestinya adalah orang beriman namun ternyata malah menolak untuk percaya kepada keilahian Yesus Kristus. Berbeda dengan para murid-Nya, yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes yang adalah orang-orang sederhana namun mudah untuk percaya, pasrah dan taat pada perintah-Nya.
Sikap para ahli Taurat ternyata memang telah dinubuatkan oleh para nabi dalam Kitab Suci:
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia.”
Tanpa iman sejati, para ahli Taurat tak mampu memahami tanda-tanda kehadiran Mesias lewat kedatangan Elia dalam diri Yohanes Pembaptis.
Pesan hari ini
Iman adalah kekuatan sejati dan dasar dari segala sesuatu. Melalui iman Kristus, seseorang percaya kepada-Nya, bahwa Tuhan selalu berkarya dalam hidupnya, pasrah, taat serta setia kepada-Nya.
“Percaya, berserah dan taat kepada Kristus adalah merupakan tiga unsur penting dalam iman.”