Pantang Pulang Sebelum Padam

0
301 views
Petugas damkar. (Ist)

Puncta 23.02.23
Kamis Sesudah Rabu Abu
Lukas 9: 22-25

ITULAH motto para petugas pemadam kebakaran (Damkar) di mana pun. Setiap anggota damkar melaksanakannya dengan semangat yang sangat kuat. Tidak akan pulang sebelum sumber api berhasil dipadamkan.

Sering terjadi mereka mempertaruhkan nyawa demi keselamatan banyak orang. Mereka tidak memikirkan nyawanya sendiri demi menyelamatkan sebanyak mungkin jiwa-jiwa. Para petugas ini setiap saat selalu siaga jika bencana datang.

Banyak kisah-kisah heroik yang diperlihatkan oleh para petugas damkar. Tetapi juga banyak dari mereka gugur di medan tugas.

Mereka tidak mempedulikan keselamatan dirinya. Tugas pokoknya adalah menyelamatkan sebanyak mungkin korban.

Mengenang tragedi serangan teroris 9/11 yang menewaskan ribuan orang di World Trade Center, ada kisah-kisah heroik bagaimana para petugas damkar dan polisi menolong para korban. Mereka terjebak di puing-puing reruntuhan gedung.

Para petugas damkar itu datang saat dibutuhkan. Mereka melakukan penyelamatan terbaik kendati harus mengorbankan nyawanya sendiri.

Semangat mereka tidak akan pulang sebelum api padam. Bahkan mereka rela kehilangan nyawa, demi kehidupan yang lain.

Yesus membuka tabir kehidupan-Nya sendiri. Ia berkata kepada para murid-Nya bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan, ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, lalu dibunuh.

Ia meminta kepada para murid untuk berani mengikuti-Nya, menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari. Itulah persyaratan menjadi murid.

Tidak mudah mengikuti Yesus. Jalan yang ditunjukkan-Nya bukan jalan lurus dan mulus. Dia memberi contoh yang dilalui-Nya adalah jalan salib.

Namun jalan penderitaan itu bukan jalan yang sia-sia. Jalan salib adalah jalan keselamatan.

Dia berkata, “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.”

Seperti para petugas damkar itu, mereka mengorbankan nyawa demi keselamatan banyak orang. Kematian mereka tidak sia-sia.

Mereka adalah pahlawan yang akan terus dikenang dari generasi ke generasi. Mereka tetap hidup selama-lamanya.

Mengikuti Yesus berarti berani memanggul salib kita. Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Kelak kita juga akan ikut dalam kemuliaan-Nya.

Siang panas terik matahari,
Tiba-tiba hujan tak disangka.
Memanggul salib setiap hari,
Menjadi tanda murid yang setia.

Cawas, siap-siap tiup lilinnya….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here