Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini menegaskan tentang jaminan keselamatan bagi setiap orang yang mengikuti dan menuruti firman-Nya. Menuruti firman-Nya berarti membiarkan hidup-Nya dituntun oleh Sang Firman yang adalah Yesus sendiri. Dia adalah firman yang menjadi manusia, sabda yang menjadi daging dan Allah yang menjelma dan kasat mata. Kini firman-Nya tersurat dalam sabda suci yang dapat kita baca setiap hari. Memang firman Tuhan menuntut sikap dan komitmen hati. Tidak cukup untuk dibaca, dimengerti dan direnungkan. Harus dibatinkan di dalam hati dan terpatri dalam sanubari. Puncak dari itu semua adalah mesti diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari. Hidup menuruti Firman berarti membiarkan diri dituntun oleh Firman itu dan siap untuk melakukan kebaikan dan keutamaan.
Sahabat terkasih,
Masa prapaskah menjadi kesempatan yang indah untuk memastikan kembali komitmen kita terhadap firman yang menjiwai dan menggerakkan hati. Semoga pelita sabda yang kita renungkan setiap pagi ini makin meneguhkan kita dalam hidup dan pelayanan kita. Marilah tetap menengadahkan hati kepada Sang Firman Sejati. Tetap.semangat dan berkah Dalem.
Anak manis siapa yang punya? pastilah kedua orang tuanya. Barangsiapa menuruti firman-Nya, takkan mengalami maut sampai selama-lamanya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kejadian 17:3-9
Yohanes 8:51-59
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.
Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita. Jawab Yesus: “Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah. (Yoh. 8:57-59)