YESUS bersabda kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” (Yohanes 8: 51).
Mereka pun berkata kepada-Nya, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” (Yohanes 8: 52).
Dalam hal ini, Yesus berbicara tentang hidup kekal. Sedang orang Yahudi masih berpikir tentang hidup duniawi.
Untuk itu, Yesus menegaskan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8: 58).
“Aku telah ada” atau “I AM” (dengan huruf besar) menunjukkan identitas Yesus, yakni pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus dan Sang Firman.
Dia itu Tuhan yang ada selama-lamanya bersama Allah Bapa (Yohanes 1: 1-4).
Orang diajak percaya bukan hanya kepada Yesus manusiawi yang hidup di dunia sekitar 33 tahun, melainkan kepada Yesus Kristus, Sang Alfa dan Omega.
Dalam Dia ada hidup (Yohanes 1: 4). Berada dalam Dia orang tidak akan mengalami kematian.
Hidup dalam Dia berarti menuruti firman-Nya (Yohanes 8: 51). Tinggal di dalam Dia dan berbuah banyak (Yohanes 15: 5). Dari dalam orang itu akan memancar air sampai kehidupan yang kekal (Yohanes 4: 14).
Dalam diri Yesus, seluruh janji Tuhan kepada Abrahan terpenuhi.
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.” (Kejadian 17: 7).
Orang diajak percaya kepada Yesus. Yang percaya kepada-Nya termasuk orang-orang yang tidak bakal mati.
Kamis, 30 Maret 2023