Bacaan 1: Yeh 37:21-28
Injil: Yoh 11:45-56
Secara prinsip, agama bisa definisikan sebagai kepercayaan kepada Tuhan dengan aturan-aturan tertentu. Mengatur relasi antara manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia lainnya serta lingkungan sekitarnya.
Karena Allah adalah kasih maka semestinya orang yang mengaku beragama adalah penuh kasih. Namun kenyataannya agama malah bisa membentuk seseorang menjadi sadis.
Benarkah agama dirancang untuk menjadi keras seperti itu? Mengekspresikan hidup beragama lewat kemarahan, kebencian, kekerasan dan niat membunuh? Tentusaja tidak demikian.
Para ulama Yahudi merancang kekerasan untuk membunuh Yesus, padahal sebagai pemimpin agama mereka seharusnya menjadi teladan umat. Namun malah berlaku munafik.
Mereka ingin membunuh Yesus namun tak seorang pun mau terlihat sebagai pembunuh, mereka ingin tetap seperti malaikat suci.
“Apakah yang harus kita buat?”
Pertanyaan pancingan penuh kemunafikan sebagai pembunuh. Seolah ingin mengatakan, Yesus harus dibunuh tapi jangan saya yang membunuh-Nya.
Sebuah ironi, antara apa yang dilakukan Yesus sebelumnya. Ia menghidupkan Lazarus dari kematian namun mereka justru ingin mematikan orang hidup yaitu Yesus Kristus.
Betapa rusaknya hati dan pikiran para ulama ini.
Mereka bertindak seolah sedang “membela Tuhannya”, merancang pembunuhan sebagai hal remeh temeh dan demi kesalehan palsu.
Salah seorang dari mereka, yaitu Kayafas imam besar, secara tak sengaja melontarkan kata-kata yang memiliki bobot teologis.
“Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Namun demikian Tuhan tetaplah kasih, bagaimana jahatnya manusia Dia tetap ingin menyelamatkan mereka dan ingin meraihnya kembali dari Iblis.
“Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya.
Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub…”
Pesan hari ini
Secara tak sadar, orang yang mengaku beragama dan pemimpin agama sudah jauh merusak kehidupan berbangsa. Tetapi Allah mengirimkan Yesus Kristus untuk menebus dan mengoreksi cara hidup beragama.
“Ketenangan bukanlah kebebasan dari badai, tetapi kedamaian di tengah badai.”