BANYAK lokasi peziarahan rohani tersebar di mana-mana. Biasanya hanya “berisi” fasilitas doa seperti gua Maria dan altar di mana sesekali perayaan ekaristi digelar.
Bukit Doa di Pulau Lembata, NTT
Hal itu tidak terjadi di Bukit Doa, Pulau Lembata, NTT.
Setelah arsitektur patung Bunda Maria di puncak dataran tinggi, kini Bukit Doa semakin dilengkapi dengan sarana spiritual lainnya.
Kali ini dalam wujud sebuah ruang doa berupa kapel; lengkap dengan tabernakel di mana Sakramen Mahakudus disimpan untuk keperluan adorasi.
Berikutnya adalah bangunan biara Suster Kongregasi Suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) yang berdiri tidak jauh dari kapel Bukit Doa.
Diberkati Uskup Mgr. Frans Kopong Kung
Kedua fasilitas doa dan rumah para suster biarawati SJMJ itu telah diberkati oleh Uskup Keuskupan Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung.
Terjadi di akhir bulan Februari 2023 lalu; tepatnya tanggal 28 bulan itu, ketika matahari -tak seperti biasanya- bersinar amat garang. Padahal, har-hari sebelumnya, kawasan itu selalu diguyur hujan lebat.
Oase rohani untuk Lembata
Uskup Keuskupan Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung berharap agar keberadaankapel dan biara Susteran SJMJ semakin menambah kentalnya atmosfir rohani di Bukit Doa, Pulau Lembata, NTT.
Semoga keberadaan rumah doa berupa kapel dan biara Susteran SJMJ di Bukit Doa menjadi oase rohani bagi masyarakat lokal.
Juga bagi mereka yang ingin mereguk keheningan dan menikmati keindahan panorama alam Pulau Lembata, NTT, yang serba alami dan indah.
- Foto: Stefanus Budi Handoyo
- Kredit: Titch TV/Mathias Hariyadi
Baca juga: Uskup Mgr. Frans Kopong Kung Berkati Bukit Doa Lembata, Lengkap dengan Kapel dan Biara SJMJ (1)
