Percik Firman: Totalitas Hidup

0
212 views

Selasa, 25 April 2023

Pesta Santo Markus, Pengarang Injil

Bacaan : Mrk 16:15-20

“Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya” (Mrk 16:20)

Saudari/a ku ytk.,

PANGGILAN Tuhan itu misteri. Cara penyertaan Tuhan bagi kita umatNya itu luar biasa. Seringkali tak bisa kita duga dan tebak. Dia begitu kreatif. Kadang kita tidak bisa memahaminya. Kalau sudah memilih dan memanggil seseorang menjadi utusanNya, banyak cara Tuhan menyertai kita dan melibatkan kita.

Merenungkan bacaan Injil pada pesta Santo Markus hari ini, saya teringatkan akan salah satu sharing dari seorang umat lewat WhatsApp. 

“Thanks, ya, Romo. Jujur, Mo. Selama di rantau, saat sakit, bingung, takut, marah, satu-satunya yang saya rusuhi jelas Romo…Saya demam, baru WhatsApp Romo saja bisa turun langsung. Saya marah, lihat foto Romo bisa tenang. Itulah, Mo. Romo harus dieman. Harus didoakan terus. Romo sudah dipilih Tuhan. Jika ada kelemahan, kuasa Tuhan yang sempurnakan. Makasih banyak, ya, Mo… Gbu always”.

Dalam permenungan saya, saya dituntun pada kesadaran bahwa itulah karya Tuhan. Itulah misteri penyertaan Tuhan bagi utusanNya, imamNya. Rahmat Sakramen Imamat sungguh luar biasa. 

Persis seperti janji Tuhan Yesus yang bangkit dalam bacaan Injil hari ini. “Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya”. Bagi saya, kesaksian umat itu menjadi salah satu tanda-tanda Tuhan yang menyertai dam memberkati pelayanan saya. 

Hari ini Gereja merayakan pesta Santo Markus, pengarang Injil. Ia menjadi tanda kasih Allah bagi Gereja. Injil Markus adalah injil yg ditulis pertama dan paling tua. Bahkan menjadi “sumber” atau rujukan penulis injil yang lain. 

Markus berasal dari Yerusalem. Dia teman Petrus, Paulus  dan keponakan Barnabas. Bahkan ia menjadi juru bicara Petrus, dan mencatat apa yang disampaikan Petrus tentang Yesus dan karyaNya. 

Setelah Petrus dan Paulus dibunuh oleh Kaisar Nero di Roma, Markus berangkat ke Mesir. Di sana ia disebut oleh Santo Hieronimus sebagai “Bapa para pertapa di gurun pasir Mesir”. 

Kemudian Markus menjadi Uskup Aleksandria dan dibunuh sebagai saksi Kristus. Dia punya totalitas mengikuti Yesus. Hidupnya total dipersembahkan untuk Tuhan dan Gereja. Bakat “menulisnya” diintegrasikan dengan karya pelayanannya, sehingga kita bisa menikmati tulisan Injil Markus sampai saat ini.

Pada abad ke-9 jenasahnya dibawa ke Venesia, Italia. Saat ini disimpan di dalam Basilika Santo Markus di Venice (Venesia). Saya bersyukur, saat liburan semester studi di Roma waktu itu, saya bisa berziarah ke Basilika Santo Markus di Venesia. 

Venice (Venesia) adalah sebuah kota yang terletak di timur laut Italia. Venisia terdiri dari 117 pulau kecil yang dipisahkan oleh kanal yang indah dan dihubungkan oleh banyak jembatan yang mengagumkan. Ini adalah kota penuh dengan keindahan yang romantis. 

Venesia dikenal dengan ratusan jembatan. Ada 417 jembatan. Ada sekitar 350 perahu gondola di kota ini. Rata-rata memiliki panjang 11 meter dan berat sekitar 600 kilogram. Ada 177 kanal. Kanal besar atau Grand Canal merupakan yang terbesar dan membelah kota menjadi dua.

Hidup, karya pelayanan, dan kematian Santo Markus menjadi kesaksian yang nyata sampai saat ini. Tuhan hadir dan berkarya melalui tulisan dan hidup Santo Markus. Ia mau dipakai Tuhan mewartakan kasihNya. 

Pertanyaannya, Seberapa besar Anda percaya dan menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup ini? Bersediakah Anda dilibatkan Tuhan dalam karya pewartaan kabar gembira masa kini?

Berkah Dalem dan Salam Teplok dari Bujang Semar (Bumi Jangli Semarang). # Y. Gunawan, Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here