Mengalami Damai Yesus

0
191 views
Ilustrasi - Cinta damai dan upayakan perdamaian. (Ist)

Hampir semua masyarakat mempunyai ungkapan yang terkait dengan damai. Perjumpaan mereka sering dibuka dengan ucapan salam atau shalom. Damai bagimu.

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus bersabda kepada para murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera Kuberikan kepadamu …” (Yohanes 14: 27).

Di sini, Yesus berbicara tentang damai internal yang berbeda dari damai eksternal.

Damai internal memampukan orang menghadapi kesulitan hidup dengan keyakinan bahwa Tuhan menopangnya.

Sedang damai eksternal hanyalah absennya kekerasan, konflik, atau perang yang menakutkan dan membuat khawatir.

Damai eksternal itu hasil usaha manusia seperti negosiasi politik atau sosial.

Sedang damai internal adalah anugerah Tuhan. Yang pertama bersifat sementara dan tergantung pada pelbagai situasi.

Damai internal itu abadi sifatnya. Damai ini berbeda dari yang diberikan dunia (Yohanes 14: 27).

Yesus memberikan damai internal, yakni damai yang membuat orang tidak sedih atau takut ketika menderita dan menghadapi konflik dan kekerasan.

Dialah sumber damai sejati itu. Dia dapat memberikannya kepada siapa pun yang percaya kepada-Nya.

Damai internal, sejati, dan abadi itu dialami di dalam batin. Damai itu memberikan kepada kaum beriman keyakinan bahwa Tuhan senantiasa hadir dalam hidupnya dan berkarya di sana.

Damai dari Tuhan itu sungguh meneguhkan. “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23: 4).

Yesus memberikan itu kepada para murid-Nya sebagai warisan rohani yang tidak dapat dirampas oleh dunia (Yohanes 14: 30).

Berbahagialah orang yang percaya kepada-Nya dan menerima anugerah damai-Nya.

Selasa, 9 Mei, 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here