Produktivitas dalam Perusahaan Tuhan

0
180 views
Ilustrasi: Padi siap dipanen

BAGI masyarakat produktivitas itu penting. Ketika industri tersendat produktivitasnya, kondisi ekonomi dunia terganggu. Perang Rusia-Ukraina membuat rantai pasok bahan baku seperti gandum dan minyak tersendat. Akibatnya, produktivitas melambat.

Bacaan Injil hari ini (Yohanes 15: 12-17) berbicara juga tentang produktivitas. “Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.” (Yohanes 15: 16).

Menghasilkan buah berarti produktif. Hidup kristiani mesti produktif. Apa yang mesti diproduksi? Apa bahan bakunya dan ke mana produk itu dijual?

Produknya adalah kasih. Itulah yang diamanatkan oleh Yesus dalam Injil hari ini. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi seperti Aku mengasihi kamu.” (Yohanes 15: 12).

Bahan baku dari kasih itu adalah kasih Yesus yang telah dianugerahkan kepada kita. Saling mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kita (Yohanes 15: 12). Tanpa kasih Yesus kita tidak dapat mengasihi, karena di luar Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yohanes 15: 5).

Cara memproses bahan baku itu tampak jelas dalam tindakan Yesus yang menyerahkan nyawa untuk sahabat-sahabat-Nya (Yohanes 15: 13-14). Tidak ada kasih yang lebih besar dari itu. Tiada produk cinta yang lebih berkualitas melampaui kasih Yesus.

Produk kasih itu perlu terus tersedia. Bila raib dari pasaran, bisa timbul krisis. Bukan sekadar krisis sosial, ekonomi, dan politik, melainkan krisis kemanusiaan. Tanpa kasih dunia akan hancur dan tidak berarti.

Apakah kita masih bersemangat hidup tatkala kasih absen dari tengah-tengah kita?

Jangan biarkan penghambat produk kasih seperti kebencian, iri hati, dan intoleransi menguasai hati.

Seperti industri akan kolaps tanpa pasokan bahan baku, demikian pula masyarakat akan runtuh tanpa pasokan kasih.

Jumat, 12 Mei, 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here