Puncta 14.05.23
Minggu Paskah VI
Yohanes 14: 15-21
KISAH legenda di Jawa menceritakan tentang pemuda desa bernama Jaka Tarub. Ia suka berburu ke tengah hutan.
Suatu kali dia terheran-heran ketika mendengar suara gadis-gadis riuh rendah sedang mandi di suatu sendang.
Ada tujuh gadis cantik bermain air di sendang yang jernih. Mereka adalah bidadari dari kahyangan.
Jaka Tarub mencuri salah satu selendang mereka. Sebelum matahari tenggelam, mereka bergegas mencari selendangnya.
Hanya Nawang Wulan yang tidak menemukan selendangnya. Keenam gadis-gadis itu terbang kembali ke kahyangan.
Jaka Tarub menolong Nawang Wulan dengan memberikan sarungnya. Singkat cerita mereka akhirnya menikah dan dikaruniai satu anak perempuan yang cantik dan diberi nama Nawangsih.
Setiap hari Nawang Wulan menanak nasi untuk keluarga mereka. Ia berpesan kepada Jaka Tarub supaya tidak membuka kukusan tempat menanak nasi.
Tetapi Jaka Tarub melanggar pesan itu. Dia membuka kukusan dan melihat di situ hanya ada setangkai batang padi. Nawang Wulan marah, karena suaminya melanggar janjinya.
Dia harus menumbuk padi dari lumbungnya. Ketika itu dia tahu selendangnya disembunyikan Jaka Tarub di lumbung. Dengan selendang itu Nawang Wulan kembali menjadi bidadari.
Sebelum berpisah, dia berpesan kepada Jaka Tarub, “Suamiku, kasihi dan rawatlah anak kita. Jika engkau merindukan aku, suruhlah Nawangsih untuk membakar seberkas batang padi. Aku akan datang menemui kalian. Aku akan menyertai kalian melalui panenan padi setiap tahunnya.”
Nawang Wulan terbang kembali ke kahyangan, lenyap dari pandangan Jaka Tarub.
Yesus akan berpisah dengan para murid-Nya. Dia berpesan kepada murid-murid-Nya, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”
Yesus akan meninggalkan kita. Tetapi Dia akan mengutus Roh Kudus-Nya untuk membimbing hidup kita. Yesus akan kembali bersatu dengan Bapa. Yesus ada di dalam Bapa.
Tanda kenangan Yesus kepada kita adalah kasih-Nya. Maka Dia berkata, “Siapa saja yang memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Siapa saja yang mengasihi Aku, ia akan dikasihi Bapa-Ku, Aku pun akan mengasihi dia, dan akan menyatakan Diri-Ku kepadanya.”
Kasih itulah warisan Kristus. Jika kita hidup saling mengasihi, maka Roh Kudus-Nya tinggal di dalam diri kita. Dalam kasih, Kristus hadir di tengah-tengah kita. Marilah kita saling mengasihi.
Jalan berlubang menuju Gemolong,
Banyak kendaraan besar melewatinya.
Yesus mengutus Sang Roh Penolong,
Ia menyertai kita untuk selama-lamanya.
Cawas, Datanglah ya Roh Kudus