Minggu, 21 Mei 2023
- Kis. 1: 12-14.
- Maz 27: ,4,7-8a.
- 1 Ptr 4: 13-16.
- Injil 17:1-11a
MIKUL dhuwur mendhem jero diartikan meninggikan atau menonjolkan kelebihan serta kebaikan keluarga dan menutupi kekurangan atau keburukan keluarga.
Namun peribahasa tersebut sebenarnya memiliki makna sangat dalam, yakni sebagai anak kita hendaknya menjunjung tinggi derajat dan harkat martabat orangtua kita.
Kita diwajibkan mengangkat tinggi derajat orangtua, serta menutup rapat-rapat aib keluarga.
Karena pada dasarnya, kita tetap menyandang nama orangtua. Baik dan buruknya sikap kita, sedikit banyak bakal berpengaruh pada citra kedua orangtua kita.
Kalau kita menerima pujian, mereka pula yang senang. Begitu pula sebaliknya. Saat kita mendapatkan kemalangan akibat perbuatan kita sendiri, orangtua kita juga akan ikut menanggung malu.
Seorang Ibu bercerita betapa bangganya karena anaknya bisa mewakili negara ini, dalam lomba fisika di berbagai negara.
“Rasanya sungguh melambung tinggi hati ini melihat anak pulang membawa mendali,” ujarnya.
“Anakku telah mengharumkan bangsa dan negara ini, telah memberikan nama baik bagi keluarga,” lanjutnya.
“Namun di lain pihak rasanya sedih ketika meski banyak prestasi anakku tetap mengalami diskriminasi karena orang keturunan, dan beragama katolik lagi,” katanya.
“Namun aku tetap bangga pada anakku, yang meski mengalami banyak kesulitan dan diskriminasi namun tetap menunjukkan cinta dan bakti kepada negara ini,” imbuhnya.
“Sebagai orangtua aku merasa bersyukur bahwa anakku mengangkat derajat keluargaku, dan setiap kali aku berdoa, semoga anakku tetap setia pada jalan kebaikan,” urainya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.”
Doa perpisahan Tuhan Yesus dalam Inji Yohanes 17 ini, terdiri dari lima permohonan, yakni permohonan untuk pemuliaan berdasarkan selesai pekerjaan-Nya, permohonan untuk murid-Nya, pemeliharaan dan pengudusan milik-Nya dalam dunia, kesatuan milik-Nya, dan penyatuan milik-Nya dengan diri-Nya.
Secara garis besar, doa yang didoakan Tuhan Yesus ini, merupakan laporan pelayanan terakhir-Nya di dunia yang disampaikan kepada Bapa.
Kemudian Tuhan Yesus berdoa secara khusus untuk para murid-Nya.
Yesus meminta Bapa untuk melindungi murid-murid-Nya dari dunia, sehingga mereka tidak tersesat oleh tipu daya iblis dan ajaran palsu.
Tuhan Yesus juga berdoa agar mereka memiliki sukacita penuh dalam Kristus dan kudus dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Doa Tuhan Yesus kepada Bapa mengandung makna penting bagi seluruh umat Kristiani
Apa yang didoakan dan diperjuangkan Yesus di.dunia ini segalanya bagi kemuliaan Allah dan demi keselamatan umat manusia.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku menjadi jawaban atas doa Tuhan?